Fakta Dibalik Hari Kemerdekaan RI, Naskah Asli Proklamasi Dibuang ke Tong Sampah, Ibukota Dipindah

10 Fakta Dibalik Hari Kemerdekaan RI, Naskah Asli Proklamasi Ternyata Pernah Dibuang di Tong Sampah!

Dok. Kompas
Upacara penaikan bendera sang merah putih di halaman gedung pegangsaan timur 56 (Gedung Proklamasi). Tampak antara lain Bung Karno, Bung Hatta, Letkol Latief Hendraningrat (menaikkan bendera) Ny Fatmawati Sukarno dan Ny SK Trimurti. 

Namun, tentara Jepang yang mengetahui sempat meminta dokumen tersebut.

Mendengar hal tersebut, Frans mengaku jika dirinya tak memiliki dokumentasi detik-detik proklamasi pertama itu.

tribunnews
Frans

6. 17 Agustus ternyata bukan hanya tanggal kemerdekaan, melainkan juga tanggal dimana pencipta lagu Indonesia Raya, WR Soepratman (wafat 1937), dan pencetus ilmu Bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk (wafat 1894), meninggal dunia.

tribunnews
WR Soepratman dan Herman Neubronner van der Tuuk (kolase.sripoku.com/ist)

7. Setelah kemerdekaan, ibukota Indonesia dalam waktu empat tahun pernah pindah sebanyak 3 kali.

Kota yang sempat dijadikan sebagai ibukota Indonesia diantaranya Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948), dan Bukittinggi (1948-1949).

tribunnews
3 Kota yang sempat jadi ibukota Indonesia (kolase.sripoku.com)

8. Rekaman suara Soekarno saat tengah membaca proklamasi 17 Agustus 1945 bukan berasal dari tahun yang sama.

Rekaman itu dibuat dari suara asli Bung Karno pada 1951 di Radio Republik Indonesia untuk kebutuhan dokumentasi.

tribunnews
Soekarno

9. Sebelum naskah proklamasi dibuat oleh Ir Soekarno dan Muh Hatta, Sjahrir telah lebih dulu membuatnya.

Naskah itu dibuat setelah mereka mendengar kekalahan Jepang pada 14 Agustus 1945.

tribunnews
Soekarno, Moch Hatta, Sjahrir

10. Ada sebuah film Hollywood pertama di Indonesia yang menceritakan tentang pengalaman wartawan Asing di Indonesia pada tahun 60-an.

Film tersebut diketahui dibintangi oleh Mel Gibson berjudul The Year of Living Dangerously.

Judul film tersebut terinspirasi dari judul pidato pada 17 Agustus 1964, “Tahun Vivere Perilocoso” atau berarti Tahun yang Penuh Bahaya.

tribunnews
Film Hollywood pertama di Indonesia
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved