Berita Lahat

Cerita Bripka Dodi Permana Anggota Polres Lahat, Temukan Permata Ditumpukkan Sampah

Tak sedikit warga yang menganggap sampah sebagai momok. Namun bagi Bripka Dodi Permana, SH, MM, sampah merupakan 'permata'.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edhi Amin
Wawancara bersama Bripka Dodi Permana, anggota Pilres yang berhasil mengola sampah. 

Laporan wartawan Sriwijaya Post Ehdi Amin

SRIPOKU.COM, LAHAT -- Tak sedikit warga yang menganggap sampah sebagai momok.
Namun bagi Bripka Dodi Permana, SH, MM, sampah merupakan 'permata'.

Begitula, suami dari Ririn Febriani, SPd. SD, memaknainya.

Berangkat dari keprihatinan atas banyaknya sampah yang dibuang sembarangan hingga mencemari lingkungan.

Dodi tergerak untuk mengola sampah dengan memanfaatkan celah yang ada.
Tahun 2011, menjadi awal mimpi Dodi, untuk menjadikan sampah barang yang bernilai.

"Awalnya saat itu sampah plastik dan kertas. Sedikit demi sedikit kita kumpulkan.

Kita juga memanfaatkan kawan, teman, rekanan warga agar sampah bisa kita manfaatkan, "kenang Dodi, menceritakan awal mula ia mengola sampah, saat diwawancara, Kamis (13/8/2020).

Berobat karena Kencing Manis, Seorang Warga Merapi Are Positif Covid-19, Diisolasi di Muaraenim

 

Usai Sidang Mediasi, Anak Gugat Ibu Kandung di Banyuasin Sempat Saling Tunjuk

Pengolahan sampah terus berjalan hingga, di tahun 2015, lelaki kelahiran 16 Desember 1985, mencetuskan ide Bank Sampah.

Bank sampah yang dimaksud, terang Dodi, ia mengajak pemulung, perkantoran dan warga untuk memanfaatkan bank sampah dengan cara mengumpulkan sampah terlebih dahulu.

Selanjutnya di bawah naungan DP Partner sampah sampah tersebut diolah baik yang organik maupun non organik.

Dikatakan Dodi, Bank sampah cukup efektif bahkan ditahun 2016, ditarik dan menjadi salah satu program di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Lahat.

"Ya alhamdulillah sampah yang kita kelola terus berkembang hingga saat ini bisa empat ton sampah masuk ke kita (DP Partner). Dan hal itu berimbas kepada peningkatan pendapatan, "kata ayah dari Muhammad Dio Alfath Permana dan Dia Nafisah Permana.

Saat ini, kata Dodi olahan sampah yang dilakukan kini beromzet Rp200 juta perbulanya dengan 12 karyawan dan 8 orang pegawai prilen.

PEMPEK Beringin Group Berikan Promo Gratis Ongkir Lima Hari, Belanja Pempek Online Sambut HUT RI

 

Tak Usah Minder dan , 5 Bahan Alami ini Bisa Memutihkan Kembali Ketiak Anda yang sebelumnya hitam

Namun, ujar Dodi, bukan itu saja yang menjadi prioritas dalam mengelola sampah seperti misi awal bagaimana agar sampah tidak jadi momok dan bisa membantu pemerintah dalam mengurangi sampah.

"Yang organik kita kelola jadi kompos. Yang non organik, selain kita jual ada yang kita buat kerajinan termasuk kursi meja dan kini diminati,"jelas Dodi.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved