Mulai Tengah Malam Ini Hingga Fajar Bahari, Puncak Hujan Meteor Perseids di Langit Indonesia

Anda dapat menyaksikan Hujan Meteor mulai tengah malam hingga fajar bahari atau nautika berakhir yaitu 24 menit sebelum Matahari terbit.

Editor: Bejoroy
Huffington Post
Ilustrasi - Hujan meteor. 

SRIPOKU.COM - Melihat fenomena langit bisa menjadi alternatif yang menyenangkan bagi Anda yang merasa jenuh berlama di rumah.

Mulai malam nanti hingga besok, Anda dapat menyaksikan fenomena langit berupa hujan meteor Perseids dari langit Indonesia.

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emannuel Sungging menuturkan, hujan meteor sebenarnya bisa terjadi sepanjang tahun.

Saat Sakit Kenapa Kita Mudah Ngantuk dan Tidur Lebih Lama?

Inilah 3 Zodiak Kurang Beruntung Pekan Ini 10-16 Agustus: Virgo Seperti Kehilangan Kontrol Pekan Ini

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Hujan meteor bisa terjadi karena dalam revolusi mengitar matahari, bumi senantiasa melewati wilayah yang tidak sepenuhnya hampa.

Penampakan itu terjadi, ketika melewati daerah yang terkontaminasi oleh debu komet, asteroid, atau debu-debu kosmis lainnya.

Puncak hujan meteor Perseid; 12-13 Agustus 2020
Astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa hujan meteor Perseids adalah hujan meteor periodik yang disebabkan persinggungan bumi dengan partikel-partikel debu produk emisi komet Swift Tuttle (109P).

Untuk diketahui, komet Swift Turttle (109P) merupakan komet yang berperiode panjang yaitu sekitar 113 tahun.

Marufin berkata, periode panjang komet Swift Tuttle (109P) ini berpotensi bahaya bagi Bumi dalam seabad ke depan.

Emanuel pun menambahkan, hujan meteor Perseids dinamai berdasarkan titik radian atau titik asal munculnya hujan meteor yang terletak di konstelasi Perseus.

Hujan meteor Perseids kali ini dianggap pula sebagai fenomena hujan meteor besar di periode tahun ini.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

"Nanti yang lebih besar itu hujan meteor Perseid di bulan Agustus," kata Emanuel kepada Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Sebab, hujan meteor Perseids ini pada puncaknya di tanggal 12-13 Agustus 2020 memiliki intensitas 50-75 meteor per jam dengan kelajuan mencapai 212.400 km/jam.

Namun sebenarnya, hujan meteor Perseids ini telah aktif sejak tanggal 17 Juli dan berlangsung hingga 24 Agustus 2020.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved