Meskipun Gajinya Dipangkas 50 Persen, Robert Alberts Betah di Persib Bandung Karena Hal Ini
Robert Alberts mengungkapkan alasannya tetap bertahan di Persib Bandung setelah mendapat pemangkasan gaji hingga setengahnya.
Meski begitu, Alberts memilih bertahan di Persib dan mematuhi kebijakan dari PSSI soal pemotongan gaji.
Sejatinya, Alberts dan para pemain Persib pun sempat merasa keberatan, hingga berakibat pada mundurnya jadwal sesi latihan bersama klub berjulukan Maung Bandung itu.
• Cerita Suami Istri dan Anak Positif Covid-19 di Muratara Harus Isolasi Mandiri, 2 Rumah Sehat Tutup
• Cerita Suami Istri dan Anak Positif Covid-19 di Muratara Harus Isolasi Mandiri, 2 Rumah Sehat Tutup
Semula, Persib akan menggelar sesi latihan bersama pada awal Juli 2020, tetapi diundur hingga awal Agustus karena para pemain dan pelatih belum bersepakat dengan aturan pemotongan gaji hingga 50 persen.
Selama periode Juli 2020, manajemen klub berjulukan Maung Bandung itu pun terus melakukan konsolidasi dengan menggelar pertemuan bersama pemain dan pelatih.
Tujuannya, untuk menjelaskan secara detail perihal dikeluarkannya kebijakan pemotongan gaji tersebut.
"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya. Melihat situasi saat ini, kami mendukung PSSI dan LIB dan juga mendukung Persib Bandung sebagai klub, karena ini situasi yang tidak mudah bagi setiap klub," ujar Alberts.
"Kami tentu berharap, pada masa depan kondisinya akan membaik. Itu yang dimaksud kami melihat untuk jangka panjang, kami tidak bisa melangkah mundur dan harus mengambil dua langkah maju untuk masa depan," ucap dia.
• Ganguan Layanan Terjadi di Wilayah Sumatera, Begini Penjelasan Pihak Telkomsel
• Alih Fungsi Status Jadi ASN, Ternyata Gaji Pimpinan hingga Pegawai Tak Berubah Berikut Rinciannya
• Insentif Pembebasan & Diskon Tagihan Listrik Diperpanjang Hingga Desember 3 Pelanggan Ini Bisa Pakai
Alasan lain yang membuat Alberts bertahan adalah rasa percaya kepada manajemen Persib.
Selain itu, dia juga melihat situasi yang terjadi di sepak bola Indonesia, terutama mengenai kondisi yang dialami klub karena pandemi virus corona.
Menurut Alberts, pandemi virus corona menempatkan klub pada posisi yang kurang menguntungkan, terlebih mengenai pendapatan.
Klub kehilangan banyak sumber pendapatan karena virus corona.
Terlebih kompetisi pun akan digelar tanpa penoton yang membuat klub tidak akan mendapat pemasukan dari penjualan tiket laga kandang.
Di sisi lain, ketika pendapatan mengalami penurunan, klub tetap diwajibkan untuk membayar hak pemain dan pelatih.
Oleh karena itu, semua elemen di dalam tim harus bisa saling mendukung dan bekerja sama demi kelangsung tim itu sendiri. Alberts berharap, situasi akan kembali normal.
"Kami juga tahu manajemen Persib sangat jujur dan sangat mendukung tim ini dengan menjalankan tugasnya secara profesional dan itu apresiasi yang harus kami bayar," kata Alberts.