Camat IT II Palembang Minta Warga Jangan Tanggapi Pesan Kerusuhan yang Beredar di WhatsApp
tertera nama salah satu tokoh masyarakat yang disebut keluarganya tengah mencari pihak yang sudah membunuh salah satu anggota keluarganya.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beredar pesan di WhatsApp, terjadi kerusuhan di kawasan Boombaru, Kecamatan IT II, Palembang.
Dalam pesan berantai itu, tertera nama salah satu tokoh masyarakat yang disebut keluarganya tengah mencari pihak yang sudah membunuh salah satu anggota keluarganya.
Sebelumnya, aparat kepolisian dari Polsek IT II Palembang memastikan pesan yang beredar tersebut tidak benar alias hanyalah kabar hoaks semata.
• Demi Kuota untuk Belajar Daring, 2 Pelajar di Pagaralam Cari Uang Jadi Pemetik Kopi, 5 Jam Per Hari
Hal yang sama dikatakan Camat IT II Palembang, Drs.Syahiruligama, MM.
Ia meminta masyarakat untuk tidak menanggapi betul pesan berantai tersebut.
"Masyarakat tidak perlu terlalu menanggapi, itu adalah hoaks," ujarnya, Selasa (11/8/2020).
Hal ini karena pesan tersebut tidak bisa dipercayai sebagai informasi yang benar.
"Kalau pun ada mungkin masalah itu sudah diserahkan kepada pihak kepolisian," ujarnya.
• Istri Hamil 6 Bulan Lettu Amir Hamzah Gugur di Perperangan 5 Hari 5 Malam Sosok Pahlawan dari Lahat
Menanggapi nama seorang tokoh masyarakat yang tertera dalam pesan berantai tersebut, ia mengatakan cukup mengenal sosok tersebut.
Bersama keluarga besarnya, sosok tersebut dianggap sebagai orang yang taat kepada hukum sehingga tidak mungkin bertindak seperti yang disebut dalam pesan berantai tersebut.
"Hoaks pesan tersebut, saya sangat kenal sekali sama sosok yang namanya ada dalam pesan tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa, (11/8/2020).
• WANITA Cantik Ini Dinikahi Pria Asal Afrika, Awalnya Gegara Menangis Tersedu di Mal, Ini Kisahnya!
Berikut ini pesan berantai tersebut:
"Jgn dulu lewat J******n, jugo lewat Lr. M****r,sebab lagi rawan masalah kasus Kakak Bini *** di bunuh wong.
Takut gek anak **** dan anak buahnyo nganar nganar baseng nganu dgn yg dak kenal.