Berita Pagaralam
AKSI Petani di Pagaralam Buang Hasil Panen Tomat di Jalan, Harga Tomat Merangkak Naik, Rp900 Perkilo
Salah satu petani tomat Pagaralam, Lek Mono mengatakan, bahwa saat ini pasca adanya aksi buang hasil panen Tomat beberapa hari lalu harga jual tomat
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Jumat (7/8/2020) kemarin petani Tomat di Pagaralam melakukan aksi buang hasil panen Tomat ditepi jalan.
Hal ini dilakukan lantaran harga jual Tomat ditingkat petani anjlok yaitu hanya Rp300 perkilogramnya.
Padahal sebelumnya harga Tomat mencapai Rp4.000 sampai Rp6.000 perkilogram.
Anjloknya harga tomat tersebut membuat patani dipastikan merugi, lantaran modal untuk menanam tomat dari mengolah lahan sampai panen bisa mencapai puluhan juga.
Dengan harga hanya Rp300 perkilogram maka dipastikan modal petani tidak akan kembali.
Namun pasca adanya aksi tersebut saat ini harga tomat ditingkat petani di Pagaralam mulai merangkak naik.

• Harga Tomat di Palembang Turun, Pasca Aksi Tomat Dibuang Petani ke Jalan di Pagaralam
• Tomat Semakin Anjlok Petani Meringis, Satu Kotak Isi 70 Kilo Cuma Rp 20 Ribu
• PETANI Tomat di Pagaralam Sengaja Buang Hasil Panen di Jalanan, Selain Harga Anjlok, Ini Alasannya!
Hari ini (Minggu 9/8/2020) harga tomat sudah mencapai Rp900 perkilogramnya.
Salah satu petani tomat Pagaralam, Lek Mono mengatakan, bahwa saat ini pasca adanya aksi buang hasil panen Tomat beberapa hari lalu harga jual tomat ditingkat petani mulai merangkak naik.
"Hari ini kabarnya harga tomat ditingkat petani mulai naik pak. Kabarnya sudah mencapai Rp900 perkilogramnya," ujarnya saat dihubungi sripoku.com.
Namun meskipun harga mulai merangkak naik, saat ini petani tomat belum melakukan panen tomat. Petani sengaja belum panen karena berharap harga akan kembali naik.

• PETANI Tomat di Pagaralam Buang Hasil Panen Tomat di Jalan, Harga Anjlok, Perkilo Rp300 dari Rp6000
• Video : Anjloknya Harga Tomat Tak Berpengaruh Di Pasar Pulau Emas Empat Lawang
"Meskipun sudah mulai naik pak, tapi kami belum akan memanen tomat kami. Harapan kami harga ini akan terus bergerak naik dan sesuai dengan harapan kami," katanya.
Dijelaskan Mono, untuk bisa mengembalikan modal tanam tomat, idealnya harga tomat itu berkisan antara Rp1.200 sampai Rp1.500 perkilogram.
"Harga itu baru untuk mengembalikan modal saja pak. Tapi jika harganya dikisaran Rp2.000 perkilogramnya kami petani sudah sedikit mendapat untung," jelasnya.
Petani berharap pemerintah dapat mengendalikan harga komuditi sayur di Pagaralam ini. Hal ini agar petani tidak merugi saat harga sayur tiba-tiba anjlok.