Misteri tak Terpecahkan, Hilangnya Pilot AS Demi Kemerdekaan RI tapi tak Pernah Kembali di Misi Ini

Bob, demikian ia akrab dipanggil, adalah seorang mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) asal Parsons, Kansas.

Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
YOUTUBE/MIRROR
ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Sejarah mencatat Indonesia pernah dijajah Belanda selama ratusan tahun dan juga Jepang.

Banyak pejuang yang tewas untuk merebut kemerdekaan Republik Indonesia dari tangan penjajah.

Tapi tak banyak yang tahu, seorang warga negara asing yakni berasal dari Amerika Serikat ternyata juga memiliki andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Dilansir Sripoku.com dari buku Sukarno dalam biografi yang ditulis Cindy Adams.

Suatu hari seorang pemuda konon tiba-tiba muncul, entah dari mana asalnya.

 Naskah Asli Proklamasi Dibuang hingga Ibukota Pindah 3 Kali, Berikut 10 Fakta Hari Kemerdekaan RI

 Mengenal Untung Pranoto, Anggota Kopassus Mantan Preman Terminal yang Sudah 17 Kali Naik Pangkat

 Cerita Kopassus Kena Cemooh Media Thailand, Awalnya Dihina Piknik, Hitungan Menit Tumpas Teroris!

Perawakannya tinggi, rambutnya pirang, bola matanya biru.

Usianya baru 26 tahun. Dengan langkah gagah ia menghampiri Presiden Soekarno.

"Namaku Bob Freeberg. Aku orang Amerika. Aku seorang pilot dan menaruh simpati pada perjuangan Anda. Bantuan apa yang dapat kuberikan?" ungkap Sukarno.

Sebelumnya, pada Juni 1947, Bobby Earl Freeberg--nama lengkapnya--menerbangkan pesawat C-47 Dakota.

 Nyaris sendirian, ia menempuh perjalanan 14-15 jam menuju sebuah negara asing: Indonesia.

Sebuah peta navigasi besar menjadi penunjuk arah.

 "Di sana Pulau Jawa hanya tergambar sepanjang 10 sentimeter," kata sahabat Bob, Petit Muharto Kartodirdjo, penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia, seperti dikutip dari buku Shared Hopes, Separate Fears: Fifty Years of U.S.-Indonesian Relations karya Paul F Gardner.

Bob, demikian ia akrab dipanggil, adalah seorang mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) asal Parsons, Kansas.

jejak tapak
jejak tapak ()

 Ia mengajukan diri untuk melakukan penerbangan bagi Republik yang baru saja terlahir dari Bumi Pertiwi.

Bob kali pertama bertemu dengan Petit saat ia menerbangkan C-47 untuk sebuah perusahaan di Filipina, CALI.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved