Berita Lahat

Kisah Dibalik Nama Desa Tunggul Bute Lahat, Berawal dari Misteri Butanya Mata Tentara Belanda

Kabupaten Lahat, merupakan salah satu kabupaten tertua di Sumatera Selatan.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edhi Amin
Desa Tunggul Bute Lahat 

Menurutnya, nama Tunggul Bute tidak bisa lepas dari adanya pengaruh tentara belanda kala itu.

Abustoni mengatakan jauh sebelum Indonesia Merdeka, tentara Belanda kerap melintasi wilayah Semendo (Kabupaten Muara Enim, dan Pasemah (Kabupaten Lahat).

Gerakan tentara belanda itu, membuat warga khawatir akan terjadinya penyerangan kepada warga.

Apalagi, tentara belanda dipersenjatai dengan senjata api hingga membuat warga salah satunya Abdul Manaf, orang yang pertama kali bermukim di Tunggul Bute, memilih bersembunyi di tengah rimbahnya hutan di Tunggul Bute kala itu.

Tiket Promo Pesawat Garuda Indonesia Palembang- Jakarta Rp 454 Ribu

 

Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Bulan Agustus, Cek Kode Rekening, Begini Cara Mendapatkannya!

"Orang yang pertama kali menempati desa Tunggul Bute adalah nenek moyang kami bernama Abdul Manaf, yang merupakan warga keturunan Semendo.

Beliau datang ke sini untuk menghindar dari serangan tentara belanda lantaran sering mendatangi Semendo dan Pasemah, hingga perlahan banyak warga yang datang untuk bersembunyi ke Tunggul Bute, "cerita, Abustoni, saat dibincangi Sripoku.com, Minggu (2/8/2020).

Perlahan, banyak warga yang datang ke Tunggul Bute, termasuk orangtua saya.

Nah, ternyata Tunggul Bute ini menjadi perlintasan bagi tentara Belanda baik akan ke Semendo maupun ke Pesemah.

Bahkan, tak jarang bermalam dengan menempati rumah warga.

Namun, dari cerita para orang tua terdahulu, tentara Belanda selalu 'kecele' dengan warga Tunggul Bute.

Saat, tentara itu meneropong dari jarak jauh mendapati banyak warga yang ada di desa Tunggul Bute ini.

Asal Usul Nama Kota Palembang, Dulunya Tempat Mencuci Emas dan Timah di Muara Ogan Kertapati

 

Cara Kepoin Nomor Paling Sering Chattingan di WhatsApp, Jangan-jangan Kamu Bukan Prioritas Doi

Namun, saat meraka tiba di sini warga tersebut khususnya laki laki menghilng tanpa jejak.

Tentara hanya mendapati para perempuan.

"Kala itu tentara Belanda sempat marah kepada ibu ibu yang ditemukan.

Mereka bertanya kemana laki laki desa ini, tapi dijawab ibu ibu sudah pergi jauh.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved