Anak dan Istri Menjerit Histeris Saksikan Langsung Tubuh Ponidi Diterkam Buaya dan Menyeretnya
Buaya tersebut membawa tubuh Ponidi dan pergi menghilang. Kejadian yang sekejap itu membuat anak dan istri Ponidi menjerit-jerit histeris.
4. Tiga buaya di Ibu Kota Jakarta
Tiga ekor buaya muara (Crocodylus porosus) bermunculuan di Kali Grogol, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Petugas dari BKSDA DKI Jakarta pun butuh usaha keras untuk menangkapnya, meskipun hingga pencarian dihentikan, tidak seekor buaya pun bisa ditangkap.
Kepala Seksi Wilayah II BKSDA DKI Jakarta, Bambang Yudi, mengatakan, pencarian buaya di Kali Grogol dihentikan secara resmi pada hari Selasa, (17/7/2018).
"Sudah resmi (dihentikan), karena sudah tidak ada lagi di sana, sudah enggak ada, sudah pindah," kata Bambang, Selasa (17/7/2018).
Petugas memastikan bahwa buaya tersebut tak lagi berada di lokasi dan dimungkinkan sudah kembali ke laut ketika air laut surut.
Dari informasi yang diperoleh, buaya di Kali Grogol memiliki panjang bervariasi, 2,5 meter hingga 1,2 meter.
Buaya tersebut diduga kuat milik warga yang lepas dari kandangnya dan masuk ke Kali Grogol.
5. Buaya 3,5 meter di Solo
Penemuan buaya di Sungai Sasak, Mojolaban, Sukoharjo, sempat membuat gempar di media sosial. Netizen menyebut panjang buaya mencapai 6 meter bahkan lebih. Namun, setelah tertangkap oleh petugas, buaya muara berjenis kelamin jantan itu panjangnya 3,5 meter.
Kepala Resor Konservasi BKSDA Wilayah Surakarta, Slamet Sukeri, menjelaskan, petugas segera mendatangi lokasi untuk menangkap buaya milik salah satu warga Solo yang lepas di Sungai Sasak.
"Setelah mendapatkan laporan, kami bersama anggota polsek dan tim SAR dibantu masyarakat berupaya menangkap buaya tersebut. Buaya itu berhasil ditangkap sekitar 16.30 WIB," ujar Slamet saat dikonfirmasi, Selasa (10/4/2018).
Slamet menambahkan, laporan awal berasal dari salah satu warga yang sedang memancing di sungai Sasak. Buaya itu ditangkap 200 meter dari titik awal muncul.
Penangkapan buaya itu memakan waktu karena kondisi sungai yang cukup dalam dan banyak air.
6. Ratusan buaya dibantai di Sorong, Papua Barat
Ratusan ekor buaya dibantai di Sorong, Papua Barat, pada hari Sabtu (14/7/2018), oleh warga Tugu Merah, SP 1, Sorong, Papua Barat.
Warga marah saat mengetahui salah satu warganya tewas diterkam buaya dari sebuah penangkaran buaya milik Albert Siahaan yang berada di Jalan Bandara, SP1, Klamalu, Sorong.
Satu demi satu buaya di penangkaran dibantai warga yang sebelumnya sudah merasa terganggu dengan keberadaan penangkaran buaya yang dianggap terlalu dekat dengan permukiman.
Polisi di lokasi kejadian hanya terpaku tak kuasa mencegah kemarahan warga.
Entah butuh berapa lama warga membantainya, namun total buaya yang dibantai mencapai 292 ekor buaya.
Pada hari Minggu, (15/7/2018), petugas mengubur ratusan bangkai buaya di lokasi kejadian.
7. Buaya Sepanjang 4,2 Meter Ditemukan di Cilacap
Warga pesisir Kabuten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (4/8/2019) dikejutkan penemuan buaya seberat 395 kilogram.
Buaya tersebut kali pertama ditemukan seorang nelayan, Daryanto Kasdi, warga Dusun Ciperet Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah.
Dari pengakuan Daryanto, buaya ditemukan di sekitaran Segara Anakan, mendekati perairan Teluk Nusakambangan.
Saat itu, Daryanto terkejut melihat sesosok buaya saat hendak mengangkat jaringnya.
Penemuan tersebut sempat mengagetkan warga sekitar. Banyak dari mereka yang kemudian berdatangan demi untuk melihat hewan reptil dengan panjang sekitar 4,2 meter itu dari jarak dekat.
“Buaya ditemukan nelayan. Penemuannya pagi subuh, sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Ketua Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan Cilacap, Tarmuji kepada Suara.com, Minggu (4/8/2019).
Saat ditemukan, lanjut Tarmuji, buaya sudah dalam kondisi mati. Dari tubuhnya sudah mengeluarkan bau busuk.
"Buaya kemungkinan sudah mati beberapa hari yang lalu," kata Tarmuji.
Hewan reptil sepanjang 4,2 meter itu dikubur di lahan kosong, tidak jauh dari kawasan Teluk Penyu Cilacap, atau belakang kantor Basarnas Pos Sar Cilacap.
• Seorang Mahasiswi di Banyuasin I Ditemukan dengan Tergantung di Kamar, Polisi Duga Ada Motif Asmara
• Kapolrestabes Palembang Ungkap Alasan Dibalik Bakal Adanya PSBB Tahap Dua, Personil akan Ditambah
Habitat Buaya
Dilansir oleh Wikipedia, Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air.
Secara ilmiah, buaya meliputi seluruh spesies anggota suku Crocodylidae, termasuk pula buaya sepit (Tomistoma schlegelii).
Meski demikian nama ini dapat pula dikenakan secara longgar untuk menyebut ‘buaya’ aligator, kaiman dan gavial, yakni kerabat-kerabat buaya yang berlainan suku.
Buaya umumnya menghuni habitat perairan tawar seperti sungai, danau, rawa dan lahan basah lainnya, namun ada pula yang hidup di air payau seperti buaya muara.
Makanan utama buaya adalah hewan-hewan bertulang belakang seperti bangsa ikan, reptil danmamalia, kadang-kadang juga memangsa moluska dan krustasea bergantung pada spesiesnya.
Buaya merupakan hewan purba, yang hanya sedikit berubah karena evolusi semenjak zaman dinosaurus.
Dikenal pula beberapa nama daerah untuk menyebut buaya, seperti misalnya buhaya (Sd.); buhaya (bjn); baya atau bajul (Jw.);bicokok (Btw.), bekatak, atau buaya katak untuk menyebut buaya bertubuh kecil gemuk; senyulong, buaya jolong-jolong (Mly.), atau buaya julung-julung untuk menyebut buaya ikan; buaya pandan, yakni buaya yang berwarna kehijauan; buaya tembaga, buaya yang berwarna kuning kecoklatan; dan lain-lain.
===