Anjuran soal Makan Sebelum Solat Idul Adha dan Puasa Saat Solat Idul Adha? Ternyata Begini Hukumnya

Salah satu hikmahnya, agar kita dapat segera melaksanakan penyembelihan hewan qurban, dan setelah itu bisa segera memakannya.

Penulis: Rizka Pratiwi Utami | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/ANTON
Idul Adha 

SRIPOKU.COM - Selain melaksanakan solat idul Adha dan berkurban, ada salah satu amalan sunnah yang juga dianjurkan untuk mendapatkan tambahan pahala.

Nah jika pada hari raya Idul Fitri, umat muslim disunnahkan melaksanakan sarapan pagi terlebih dahulu.

Beda lagi dengan hari raya Idul Adha.

Sebelum melaksanakan solat Idul Adha, umat muslim dianjurkan untuk puasa terlebih dahulu.

Kira-kira apa ya alasannya? berikut alasannya:

Inilah 5 Masakan Praktis Nan Lezat Khas Idul Adha (1): Oseng Daging hingga Perkedel Bihun Sapi

Baru Ada 2 Ekor Kambing Akan Dipotong Saat Hari Raya Idul Adha di Masjid Agung Palembang

1. Sunnah Makan Dulu Sebelum Shalat Idul Fitri

Memang benar bahwa disunnahkan untuk makan pagi atau sarapan terlebih dahulu sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri.

Amalan ini berdasarkan atas hadist di bawah ini:

 عَنْ أَنَسٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ

Dari Anas bin Malik radliyallahuanhu berkata, “Rasulullah tidak berangkat pada Idul Fitri hingga beliau memakan beberapa kurma. (HR. Bukhari)

Namun karena hukumnya bukan kewajiban, seandainya kita tidak sempat makan dulu sebelum shalat tentu tidak mengapa hukumnya. 

Dalam hal ini Al-Imam Asy-Syafi'i (w. 150 H) menuliskan dalam kitab beliau Al-Umm :

ونحن نأمر من أتى المصلى أن يأكل ويشرب قبل أن يغدو إلى المصلى فإن لم يفعل أمرناه بذلك في طريقه أو المصلى إن أمكنه فإن لم يفعل ذلك فلا شيء عليه ويكره له أن لا يفعل

Kami memerintahkan bagi yang mendatangi tempat shalat Ied untuk makan dan minum terlebih dahulu sebelum mendatangi tempat shalat. Bila tidak makan, kami perintahkan untuk makan di jalan atau di tempat shalat bila memungkinkan. Namun bila tidak, tentu tidak berdosa tetapi hukumnya makruh bila tidak dikerjakan. 

Perlu juga dipahami bahwa kalau disebutkan Rasulullah SAW memakan kurma, maka yang dimaksud tidak lain adalah makan yang sebenarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved