Teka-Teki Makhluk Penghisap Darah Ternak di Tapanuli Utara Terungkap, Bentuknya Terekam CCTV
Meskipun pada rekaman CCTV bentuk makhluk pengisap darah menyerupai musang, namun kata Nikson kemungkinan makhuk lain yang melakukanya
SRIPOKU.COM -- Sempat menjadi teka-teki, akhirnya makhluk penghisap darah ternak unggas di Pohan Tonga, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara akhirnya terungkap.
Bentuk makhluk ini diketahui dari rekaman CCTV yang ada di sekitar tempat ternak.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan menyebutnya bentuknya seperti musang.
“Ada terekam, bentuknya seperti musang,” ujar Nikson, Rabu (22/7/2020) di Taput.
Nikson menjelaskan makhluk tersebut terekam CCTV di sekitar lokasi ternak warga.
Menyikapi temuan itu, Selasa (21/7) kemarin, pihaknya turun ke lokasi untuk menyelidiki sekaligus mengatur teknis jebakan.
“Saya pimpin rapat di lokasi. Kita tetap kita lakukan jebakan, semua kandang ternak pasang lampu,” ujar NIkson.
• Safari Jumat di Masjid Bandara SMB II Palembang, HD Sebut Semangat Berkurban Masyarakat Tinggi
• Penyidik KPK Keluar Gedung Direktorat Reskrimsus Polda Sumsel Bawa Koper Diduga Berisi Berkas JA
• Hotman Paris Ungkap Artis Yang Berani Bayar Mahal Jasanya, Cuma Ada 2 Yang Lain Gratis
• Sering Tak Disadari, Inilah Gejala Awal Kanker Ovarium: seperti Perut Kembung dan Mudah Lelah
Nikson juga mengatakan untuk memburu makhluk itu tim gabungan yang terdiri dari Polisi, BBKSDA dan Pemkab Taput dan lainnya akan gotong royong menyusuri sungai untuk mencarinya.
“Rencana (kita) gotong royong membersihkan aliran sungai yamg diduga tempat diam binatang tersebut,” ujarnya.
Meskipun pada rekaman CCTV bentuk makhluk pengisap darah menyerupai musang, namun kata Nikson kemungkinan makhuk lain yang melakukanya, masih mungkin terjadi.
“Dugaan ke arah binatang lain masih ada, karena tadi ada warga lapor ke saya binatang itu besar tidak seperti musang. Makanya kita tetap jaga segala kemungkinan,” tandasnya
Sebelumnya Nikson Nababan, mengatakan hewan warga di Pohon Tonga mati misterius di awal Juni lalu.
Rata-rata hewan yang mati seperti bebek, ayam hingga babi.
Kondisi hewan tersebut ditemukan mati dengan leher berdarah dan bangkainya ditinggalkan begitu saja.
Untuk mempermudah pencarian, saat ini juga telah dipasang kamera di beberapa titik.
Sebelumnya, Nikson juga membuat sayembara dengan hadiah Rp 10 juta bagi siapa saja yang bisa menemukan makhluk ini.
"Hadiahnya Rp10 juta, ya biar semangat regu-regu juga untuk membuktikan kebenaran bahwa apakah itu mistis apakah itu nyata? Dengan sayembara ini semua pihak jadi berperan aktif,” ujar Nikson.
Sebelumnya, Kepala Tata Usaha BBKSDA Sumut Teguh Setiawan, meminta masyarakat tidak panik dan melakukan perburuan hingga ke hutan.
Dikhawatirkan perburuan itu akan merusak habitat satwa di sana.
“Supaya tidak terjadi hal yang (tidak) diinginkan termasuk dalam misalnya berniat melakukan perburuan di dalam hutan. Jangan salah di dalam kawasan hutan itu tidak hanya musang isinya. Ada yang lain. Kucing hutan ada misalnya, harimau (juga),” ujar Teguh, Kamis (25/6/2020).
• Sering Tak Disadari, Inilah Gejala Awal Kanker Ovarium: seperti Perut Kembung dan Mudah Lelah
• Cara Menyimpan Daging Kurban Idul Adha 1441 H, Ikuti Langkah-Langkah Berikut Agar Tetap Segar
• Personel Polisi yang Membuat Surat Pengakuan Dosa Diajak Langsung Musnahkan Barang Bukti Sabu-Sabu
Teguh berharap warga mempercayakan pencarian makhluk tersebut kepada tim gabungan yang terdiri BBKSDA, TNI, Polisi, dan pemkab.
“Kalau tidak dikoordinasikan dengan baik dengan pihak kecamatan atau desa jadi masalah baru, itu yang penting sebenarnya, serahkan saja ke petugas kecamatan maupun tingkat desa agar berkoordinasi dengan tim gabungan untuk mencari makhluk misterius itu,’’ ujarnya
Sejauh ini dari penyelidikan BBKSDA, makhluk misterius tersebut merupakan sejenis musang.
“Berdasarkan pengamatan kami dan informasi yang didapatkan dari masyarakat, besar dugaaan kami termasuk keluarga musang,” ujar Teguh.
Kata dia, dari informasi masyarakat hewan itu hanya menyerang satu dusun di Desa Pohan Toga. Penyerangan hewan ternak warga itu terjadi pada malam hari.
Dari caranya membunuh, kata Teguh, ukuran musang tersebut bisa lebih dari 1 meter.
“Bisa lebih dari satu meter untuk beberapa jenis (musang), kan jenisnya banyak ini. Ada musang bulan atau musang air. Jangan membayangkan yang kecil, dia (ada yang) besar, terus warnanya hitam ada (juga) yang loreng putih,’’ ujar Teguh.