Inilah Kabar Baik dalam Perkembangan Vaksin Corona (2): Vaksin dari Moderna
Setelah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna, mengumumkan bahwa uji klinis tahap II sudah dilalui dan membuahkan hasil memuaskan.
SRIPOKU.COM - Ratusan kelompok peneliti saat ini terus melakukan pengembangan vaksin dan ada beberapa kabar gembira yang bisa dibagikan soal perkembangannya.
Setelah perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Moderna, mengumumkan bahwa uji klinis tahap II sudah dilalui dan membuahkan hasil memuaskan, kini giliran Sinovac, perusahaan farmasi asal Tiongkok, dan Astra Zeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford, juga mengumumkan kabar serupa.
• Inilah Kabar Baik dalam Perkembangan Vaksin Corona (1): Vaksin dari Sinovac
• Ramalan Bintang Keuangan Jumat 24 Juli 2020: Taurus Sedang Bersemangat Tinggi dan Penuh Energi
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Sinovac sendiri telah bekerja sama dengan beberapa negara, yaitu Bangladesh, Brazil, dan Indonesia untuk melakukan uji coba klinis tahap III. Di Indonesia, perusahaan farmasi asal Indonesia, PT. Bio Farma dan tim peneliti dari Universitas Padjajaran lah yang akan melakukan uji coba.
Berikut lanjutan perkembangan terbaru dari masing-masing kandidat.
3. Vaksin dari Moderna
Uji coba vaksin Covid-19 tahap I yang dilakukan oleh Moderna, dimulai dengan memberikan vaksin tersebut pada 45 orang dewasa sehat yang kemudian dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing orang tersebut disuntik sebanyak dua kali.
Kelompok pertama mendapatkan vaksin dengan dosis 25 mikrogram. Sementara itu, kelompok kedua memperoleh dosis 100 mikrogram, dan kelompok ketiga menerima dosis 250 mikrogram.
Menurut laporan tanggal 14 Juli 2020, sebanyak 45 orang yang mengikuti uji coba vaksin tersebut kini sudah memiliki antibodi terhadap virus penyebab Covid-19.
Setelah dua kali disuntik, antibodi SARS-CoV-2 yang terbentuk jumlahnya empat kali lipat lebih banyak dibanding pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Hal ini membuat harapan akan tersedianya vaksin corona semakin meningkat.

Selanjutnya, uji coba akan dilanjutkan langsung ke tahap ketiga atau tahap akhir, dimana lebih banyak orang akan dilibatkan untuk mencoba efek dari vaksin ini.
Di tahap akhir yang kemungkinan akan dimulai tanggal 27 Juli 2020 mendatang, sebanyak 30.000 orang dari 87 lokasi di Amerika Serikat akan diikutsertakan untuk uji coba.
Puluhan ribu orang tersebut akan menerima vaksin dengan dosis 100 mikrogram, lalu 29 hari setelahnya akan diberikan dosis tambahan yang sama. Sebagai kelompok kontrol, sebagian dari orang-orang tersebut ada yang akan dikelompokkan dalam kelompok placebo.
Apabila penelitian tahap akhir ini nantinya berhasil, maka kemungkinan pada awal tahun 2021, vaksin tersebut sudah bisa di produksi masal.
Mengapa dibutuhkan waktu begitu lama untuk menciptakan vaksin corona?
Waktu 18 bulan terkesan begitu lama saat pandemi terjadi. Namun, menciptakan vaksin hanya dalam waktu satu setengah tahun sebenarnya terhitung sangat-sangat cepat, jika dibandingkan dengan waktu yang biasa dibutuhkan, yaitu 10-15 tahun.
Mengapa proses pembuatan vaksin begitu lama? Sebab, ada berbagai tahap yang harus dilewati untuk memastikan bahwa vaksin tersebut benar-benar aman.
Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Secara keseluruhan, sebenarnya ada enam tahap yang perlu dilewati untuk membuat satu vaksin, yaitu:
1. Proses perancangan vaksin
Pada tahap ini, para peniliti akan mempelajari virus tersebut secara detail dan mencari cara agar sistem imun di tubuh kita bisa mengenalinya, dan kemudian membuat pertahanan di dalam tubuh.
2. Pengujian pada hewan
Tahap kedua adalah pengujian pada hewan. Pada tahap ini, vaksin akan disuntikkan ke hewan uji untuk melihat efektivitas dan efek samping yang mungkin timbul.
Namun untuk vaksin corona, tahap ini tidak dilakukan karena harus menghemat waktu. Sehingga, kandidat vaksin yang ada langsung melakukan uji coba klinis pada manusia.
3. Uji klinis fase ke-1
Uji klinis fase ke-1 dilakukan pada manusia untuk melihat efektivitas dan efek samping yang bisa muncul pada manusia. Biasanya, pengujian ini dilakukan dengan jumlah sampel yang kecil.

4. Uji klinis fase ke-2
Sementara itu pada fase ke-2, pengujian akan dilakukan dengan jumlah sampel yang lebih besar dan dengan analisis yang lebih mendalam. Misalnya, untuk melihat efek dari vaksin ini secara biologis dan mengamati mekanisme yang ditimbulkan untuk merangsang sistem imun tubuh.
5. Uji klinis fase ke-3
Uji klinis fase terakhir ini melibatkan jauh lebih banyak orang dengan waktu pengamatan yang juga jauh lebih lama.

6. Persetujuan berdasarkan regulasi
Terakhir adalah bagian persetujuan dengan lembaga yang berwenang di masing-masing negara. Di Indonesia, persetujuan ini dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.
Perkembangan vaksin corona saat ini sedang berlangsung dengan sangat cepat. Hal ini memang perlu dilakukan mengingat jika pandemi ini berlangsung berkepanjangan, akan semakin banyak penduduk dunia yang dirugikan, tidak hanya dari segi kesehatan namun juga dari segi kehidupan lainnya.
Sambil menunggu vaksin corona selesai diuji coba dan diproduksi, langkah yang paling baik yang bisa kita lakukan adalah dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Selalu pakai masker, jaga jarak fisik dengan orang lain minimal 2 meter, dan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah contoh paling sederhananya. (https://www.sehatq.com/)
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
Ini Kabar Baik dalam Perkembangan Vaksin Corona
Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
