Berita Palembang
Padamkan Api di Lahan Gambut Sumsel Butuh 40 Kali Waterboombing Kapasitas 4000-5000 Liter Air
ambut makanya kita butuh 40 kali drop water boombing. Satu kali drop air mencapai 4000-5000 liter air
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Sebagai Satuan Tugas penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan bidang udara, Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (SMH) mengambil langkah mitigasi guna mencegah titik api bertambah.
Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Kolonel Pnb Firman Wirayuda S.T., M.Soc.Sc mengungkapkan, meski dari kasat mata terlihat kondisi Sumsel tanpa asap, namun sebenarnya titik api terutama pada daerah rawan Karhutlah telah terdeteksi walau skalanya hanya spot kecil.
"Setiap hari itu ada yang kita padamkan, mau api sekecil apapun kita padamkan, jadi tidak nunggu sampai dia besar.
• Feby Febiola Pilih Jalani Kemoterapi Meski Kanker Ovarium Berhasil Diangkat, Kini Kepalanya Botak
• Jarang Terekspos Pasca Cerai dari Caisar YKS, Indadari Ngaku Diganggu Jin, Tiap Dakwah Muntah Darah
Mau asapnya seperti orang bakar sampah juga tetap dipadamkan. Pelaksanaan operasi (karhutla) kita itu sebesar lapangan voli atau dua titik hotspot, terlebih karena ini gambut makanya kita butuh 40 kali drop water boombing. Satu kali drop air mencapai 4000-5000 liter air," jelasnya, Kamis (23/7/2020)
Firman menambahkan, dengan kekuatan sembilan pesawat water boombing dan patroli pihaknya hanya mampu bisa mengatasi Karhutlah sampai tuntas padam hanya dua spot.
Artinya, bila lebih dari dua spot ia menilai tidak efektif.
Karenanya, Satgas udara mengubah pola operasi, dari sebelumnya penanganan dan penanggulangan tapi saat ini misinya adalah mitigasi (pencegahan).
• Pelaku Pembunuhan Rio Pambudi Dikenakan Pasal 170 KUHP, Begini Tanggapan Kapolrestabes Palembang
• Intip & Ajari Anaknya Berhubungan Intim dengan Menantunya, Ternyata Ini yang Diinginkan Ibu Mertua!
"Sebelum apinya besar dan di luar kemampuan kita harus sudah dipadamkan jadi lebih efektif.
Pola kerjanya deteksi dan cegah dini, meskipun LAPAN/BMKG bilang hari ini spot biru tidak ada hotspot tapi patroli tetap jalan," jelasnya.
Selain itu, pelaksanaan patroli setiap hari di semua kawasan terutama pada spot rawan Karhutla, dibagi menjadi tiga area patroli.
Patroli yang dilakukan dengan frekuensi dua kali dalam sehari menjadi hal wajib dan mencakup seluruh area patroli.
"Sekarang armada yang ready 11 unit, Satu Cassa dan 10 Rotary.
• Sepeda Pacific Milik Seorang Warga Sako Palembang Dicuri, Aksi Pelaku Terekam CCTV Panjat Pagar
• Besaran Tarif Masih Dibahas, Akhir Agustus Tol Kayuagung - Palembang Mulai Berbayar
Tapi ada dua heli lagi yang sedang di rakit di Lanud sehingga total ada 13 yang akan siap operasi," katanya.
Firman menambahkan, dalam sehari heli Waterboombing yang diberangkatkan berjumlah tiga unit.
Sejauh ini, daerah yang rawan Karhutlah masih didominasi daerah Musi Banyuasin, OKI dan perbatasan dengan Jambi.
"Ini karena kemaraunya di awal Juni untuk OKI dan Muba.
Sementara 80 persen daerah lainnya di Sumsel baru masuk kemarau pada pertengahan Juni," tutupnya