Berenang di Sungai Desa Parit, Gelandang Bertahan MBU Hapit Ibrahim Nikmati Rekreasi Alami
Berenang di Sungai Desa Parit Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir sudah menjadi langganan objek rekreasi bagi Gelandang Bertahan Muba Babe
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Berenang di Sungai Desa Parit Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir sudah menjadi langganan objek rekreasi bagi Gelandang Bertahan Muba Babel United, Hapit Ibrahim di masa liburan kompetisi akibat pandemik Covid-19 beberapa bulan ini.
"Di dusun berenang bae. Caro di dusun udara lemak dengan wong dusun sini. Renang alam. Dak tahu namo sungai yang ado di belakang Desa Parit ini," ungkap Hapit Ibrahim kepada Sripoku.com.
Pemain nomor punggung 22 ini merasakan sensasi wisata alam sederhana yang airnya masih jernih ini tidak sendirian.
"Kadang sama sepupu wong rumah, keponakan. Masih jernih airnyo," kata mantan pemain Sriwijaya FC.
Hapit Ibrahim yang masih berlatih tiga kali seminggu bareng beberapa alumni Sriwijaya FC di Lapangan Pakri Palembang, mengaku melakukan joging untuk menuju ke sungai.
• Dokter Reisa Ungkap Rapid Test Masih Dibutuhkan, Dengan Catatan Bukan untuk Kepentingan Diagnostik
• Kenakan Gaun Tipis dan Terbuka, Cewek Tamu Pernikahan Ini Mendadak Jadi Perbincangan di Dunia Maya
• Pastikan Seluruh Warga Bisa Memilih, KPU Kabupaten PALI Coklit Hingga Pelosok Daerah
"Rumah keluargo wong rumah pinggir jalan. Sungai itu dekat sini ke dalam paling 2 km. Kadang sambil joging menuju situ," ujar Hapit.
Hapit Ibrahim asli wong kito yang musim lalu memperkuat Tim Sriwijaya FC ini juga tetap latihan sembari menemani istri tengah hamil anak pertama di kediaman mertuanya Desa Parit Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.
"Latihan mandiri setiap hari, tetap di rumah aja sesuai dengan petunjuk pemerintah dan anjuran dari manajemen. Apalagi saat ini sang istri Marcelly tengah mengandung anak pertama sehingga bisa menemaninya. Usia kandungannya enam bulan lebih," ungkap Hapit Ibrahim menikahi Bidan Simpang Desa Parit, Marcelly Anggreinni pada 22 September 2019 lalu.
Meski tinggal di tempat keluarga besar istrinya di Ogan Ilir, akhir pekan Hapit Ibrahim kerap menyempatkan diri ke rumah keluarganya di Talangjambe Palembang.
"Kalau balik ke rumah di Talangjambe Sabtu Minggu," kata Hapit.
• Beredar Video Detik-detik Seorang Pria Panjat Patung Salib Kayu, Bikin Masyarakat Setempat Tertawa
• Pastikan Seluruh Warga Bisa Memilih, KPU Kabupaten PALI Coklit Hingga Pelosok Daerah
• DFSK Palembang Kenalkan Mobil Glory, Fiturnya Serba Canggih, Sepanjang Juli Berhadiah Sepeda Lipat
Ia pun mengaku gembira mendengar kabar bakal kembali digulirkannya kompetisi Liga 2 Indonesia pada Oktober 2020 dan kembali bergabung dengan Tim MBU pada Agustus 2020.
"Kami senang Alhamdulillah kompetisi digulir lagi. Ada kesibukan lagi. Memang ada takut takut juga. Tapi paling tidak kita mengikuti protokol kesehatan yang diutamakan," ujarnya.
Ia juga tak mempermasalhkan kalau laga nantinya dihelat di Pekanbaru ataupun di Palembang.
"Kalau bisa di Sumatera asal tidak zona merah penyebaran Covid-19 idak lagi dak apo apo. Di Jawa juga tidak masalah asalkan aman untuk kesehatan," katanya.
Libur panjang kompetisi terkait mewabahnya Covid-19 Virus Corona ini menjadi hikmah yang dipetik Gelandang Bertahan Tim Muba Babel United, Hapit Ibrahim yang tetap latihan sembari menemani istri tengah hamil anak pertama di kediaman mertuanya Desa Parit Kecamatan Inderalaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.
"Latihan mandiri setiap hari, tetap di rumah aja sesuai dengan petunjuk pemerintah dan anjuran dari manajemen. Apalagi saat ini sang istri Marcelly tengah mengandung anak pertama sehingga bisa menemani. Usia kandungannya enam bulan," ungkap Hapit Ibrahim menikahi Bidan Simpang Desa Parit Marcelly Anggreinni pada 22 September 2019 lalu.
Mantan Gelandang bertahan Sriwijaya FC asli wong Sumsel ini mengaku sebagai pemain profesional tetap terus berlatih.
"Tetap menjaga kondisi dan berharap kompetisi segera bergulir lagi. Namun sangat memahami dan sisi kemanusiaan saat ini lebih penting. Latihannya ini depan rumah ada halaman," kata pesepakbola kelahiran Jakarta 12 Mei 1993.
Hapit mengaku setamat SD tahun 2005 masuk SONS (Sekolah Olahraga Negeri Sriwijaya) selama enam tahun setingkat SMP dan SMA.
Ia memulai karirnya pada skuad Sriwijaya FC U-21 tahun 2011 lalu ketika masih duduk di kelas 3 SMA SONS sampai tahun 2014.
Barulah masuk SFC Senior 2014 sampai 2017. Pada tahun 2018 sempat mencari pengalaman ke PSIS Semarang. Lalu balik lagi ke SFC tahun 2019. Barulah 2020 bergabung dengan Muba Babel United.
"Di Muba Babel United yang pasti sama halnya dengan tim lain. Malah enak sudah banyak kenal dan chemistry sudah ada. Target dengan tim sekarang ini ingin kasih yang terbaik. Kemarin laga perdana belum turun, harapan kapanpun diturunkan, kita mesti siap selalu," kata Hapit.
Hapit yang berposisikan gelandang bertahan bersaing dengan Amirul Mukminin, Dolly, Hasan.
"Setiap persaingan sama saja ketemu pemain itu itulah setiap tahunnya. Setiap ada kesempatan turun, yang jelas kita maksimal, tergantung pelatih yang nilainya," kata Hapit.
Menurut Hapit Ibrahim, sebelum menjadi pemain profesional, memang sepakbola merupakan hobinya sejak kecil. seiring berjalannya waktu, hapit memutuskan untuk serius dengan kegemarannya tersebut.
"Awalnya emang suka main bola dari kecil, dulu saya ikut latihan di SSB Sportivitas 2003. Setelah sekolah, akhirnya saya memutuskan untuk benar-benar mengasah kemampuan," ujarnya.
Baginya, sepakbola sudah menjadi darah daging, karena sepakbola bukan saja sebagai hobi tetapi tempat mendapatkan prestasi.
"Selama menjadi pemain bola, prestasi terakhir saya yakni pernah memboyong juara ISL di U-21 dan pernah dipanggil seleksi Timnas U-23 2014," katanya