Berita Palembang

Telusuri Gang Sempit di Jakabaring, Herman Deru Temui Warga yang Masih Dulang Berkah Ditengah Corona

Kawasan tersebut rupanya merupakan tempat pengerajin salah satu kain khas Kota Palembang yakni kain jumputan.

Editor: Welly Hadinata
Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ditemani Istri Febrita Lustia Herman Deru dan anak bungsunya Ratu Tenny Leriva HD, berhenti sejenak di kawasan Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Diperjalanan sebelum menuju tempat kegiatan ajang pelatihan atlit dayung di Kecamatan Jakabaring Palembang, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ditemani Istri Febrita Lustia Herman Deru dan anak bungsunya Ratu Tenny Leriva HD, berhenti sejenak di kawasan Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.

Kawasan tersebut rupanya merupakan tempat pengerajin salah satu kain khas Kota Palembang yakni kain jumputan. Untuk menjumpai pengrajin kain jumputan, Gubernur bersama istri dan anaknya menyusuri gang-gang sempit yang dipadati oleh rumah warga.

Seisi kampung jumputan ini dihuni oleh para pengrajin jumputan, yang menjual berbagai jenis kain jumputan selain bisa membeli, masyarakat yang datang juga dapat melihat langsung bagaimana pembuatan dari kain jumputan yang sangat cantik oleh warnanya yang ragam menyerupai pelangi.

Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ditemani Istri Febrita Lustia Herman Deru dan anak bungsunya Ratu Tenny Leriva HD, berhenti sejenak di kawasan Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ditemani Istri Febrita Lustia Herman Deru dan anak bungsunya Ratu Tenny Leriva HD, berhenti sejenak di kawasan Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang. (Humas Pemprov Sumsel)

Herman Deru Angkat Promosi Daerah Melalui Olahraga Dayung Perahu Bidar

Gubernur Sumsel Herman Deru Akui PSHT Dapat Menjaga Kehormatan Dengan Tidak Memandang Perbedaa

Perhatian Gubernur Sumsel H Herman Deru kepada BHL tak Diragukan, Langsung Keluarkan Surat Imbauan

Sepanjang jalan menyusuri lorong-lorong kecil, dari kejauhan sudah terlihat jajaran jumputan yang bergantungan dijemur oleh para pengerajin.

Gubernur Provinsi Sumsel H. Herman Deru mengatakan, Ia sengaja datang langsung ke zona industri yang tumbuh murni dari masyarakat, yakni pengrajin jumputan yang merupakan kain kebanggaan masyarakat Provinsi Sumsel.

Menurutnya, meski saat ini teknologi pembuatan kain jumputan sudah maju, Ia masih membanggakan masyarakat yang membuat kain jumputan dengan cara traditional atau tidak memakai mesin.

“Dari awal racikan perwarnaan sampai dengan finishing semua ditangani masyarakat disekitar sini secara langsung. Ini kita perlu perkenalkan bahwa di wilayah Sumsel ini masih sangat setia, mereka tidak goyah dengan tangan-tangan halus dan keluarga yang mmpertahankan kerarifan lokal,” ungkapnya

Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ditemani Istri Febrita Lustia Herman Deru dan anak bungsunya Ratu Tenny Leriva HD, berhenti sejenak di kawasan Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.
Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru ditemani Istri Febrita Lustia Herman Deru dan anak bungsunya Ratu Tenny Leriva HD, berhenti sejenak di kawasan Jalan Aiptu Wahab, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang. (Humas Pemprov Sumsel)

“Yok warga sumsel pertahankan produk asli Sumsel antara kain jumputan di kelurahan tuan kentang Jakabaring Palembang. Pengrajin Jumputan kebanyakan berada di Kawasan ini, oleh sebab itu dikenal sebagai sentra kerajinan Jumputan di Palembang,” tambahnya

Dalam kesempatan, Herman Deru memberikan angin segar untuk pra Pengrajin di kawasan tersebut, karena dalam waktu dekat akan segera dibuatkan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang memadai. Sehingga, air limbah hasil produksi kain jumputan aman saat dibuang ke sungai.

Kedepan, limbah hasil produksi rumahan akan diolah terlebih dahulu di IPAL sebelum dibuang ke sungai.

“Airnya dijernihkan terlebih dahulu sebelum keluar ke perumahan menuju sungai. Dengan begitu, produksi bisa tetap jalan tanpa harus merusak lingkungan, Tadi saya sudah minta Dinas Lingkungan Hidup dan Perkim untuk menyiapkan IPALnya," pungkasnya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved