Mengenang Zainal Piliang, Jurnalis Senior yang Tetap Berjuang di Era Digital, Hari Ini Tutup Usia
Seorang wartawan senior do Sumatera Selatan, Zainal Piliang, meninggal dunia Senin (13/7/2020) pukul 14.00 di usia 65 tahun.
Penulis: Husin | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Husin
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang wartawan senior do Sumatera Selatan, Zainal Piliang, meninggal dunia Senin (13/7/2020) pukul 14.00 di usia 65 tahun.
Hingga akhir hayatnya, pria yang semasa hidupnya kerap disapa Uda tersebut tetap konsisten menjalani profesi sebagai seorang jurnalis.
Di tengah era serba digital, dimana kecepatan sangat dibutuhkan dari seorang jurnalis, pria ramah senyum ini tak mau menyerah meski dirinya besar sebagai seorang wartawan media cetak.
• Akhir Tahun Rampung, Puluhan Truk Akan Uji Beban Jembatan Musi VI Palembang
Uda Piliang pernah bergabung dengan Harian Umum Sriwijaya Post dan juga ikut serta dalam sejarah keberadaan sripoku.com.
Ia juga tercatat sebagai anggota dan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumsel.
Almarhum meninggalkan tiga anak dan seorang istri, menghebuskan nafas terakhirnya di kediamannya Jalan Sapta Marga, Komplek Citra Danau, Blok M, No 5, RT 43, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Palembang.
Rencananya, almarhum akan dikebumikan di TPU Puncak sekuning, Selasa (14/7/2020) pukul 10.00.
Almarhum meninggal karena sakit, dan sempat dirawat di Rumah Sakit Hermina beberapa hari.
Kabar meninggalnya almarhum mengejutkan teman seprofesi karena almarhum semaca hidupnya terkenal aktif dan konsisten dengan profesinya.
Bahkan, pasca pensiun dari Harian Umum Sriwijaya Post tahun 2015, almarhum menegakan bendera sendiri dengan mendirikan Surat Kabar Mingguan “News Hunter” yang hingga kini masih tetap terbit.
• Ada 1.129 Rumah Disetujui Kementerian PUPR Bedah Rumah 4 Kawasan di Kota Palembang
Menurut H Salman Rasyidin, wartawan senior Sriwijaya Post, mengatakan sosok Zainal Piliang sangat menikmati profesinya dan dikenal gigih.
Bahkan, sebelum Sriwijaya Post, almarhum sudah bergabung di surat kabar Radar Selatan, sebelum ada perubahan managemen bergabung dengan Sriwijaya Post di tahun 1997-1998.
“Uda Piliang, begitu panggilannya, ia saat fokus dengan liputan hiburan dan kesehatan sehingga almarhum banyak dikenal dokter-dokter senior di Palembang,” kata Salman.
Selain aktif menulis, almarhum juga seorang penyiar radio dan juga pendiri dan penyiar Radio Streaming dengan konten acara berbahasa Minang dan mengudara dengan lagu-lagu minang.
“Beliau ini kasisten hingga sampai akhir hayatnya, ia tetap seorang jurnalis sejati.
Pensiun baginya bukan berhenti berkarya tetapi beberapa berbuat. Buktinya, ia mendirikan Koran News Hunter,” katanya.
• Tergiur Untung Besar, Tukang Ojek di Lubuklinggau Banting Setir Jual Ganja
Sementara H Azwir Ahmad, Editor Ekonomi dan Bisnis Sriwijaya Post yang tinggal satu komplek dengan almarhum mengatakan beberapa menit jelang meninggal almarhum masih sempat berkunjung ke rumahnya. Dan sempat mendoakannya.
Namun tidak berapa lama, sosok Zainal Piliang menghembuskan nafas terakhirnya.
“Kita doakan semoga Almarhum Husnul Khotimah dan ditempatkan Allah SWT di tempat yang layak..” katanya.
Sosok Uda Piliang sendiri menjadi panutan untuk sejumlah jurnalis muda.
Uda Piliang seakan tidak pernah kenal lelah untuk mencari informasi sebelum ia jadikan berita untuk disampaikan kepada masyarakat.
Tanpa pernah mengendarai kendaraan, langkah Uda Piliang untuk mendatangi satu tempat ke tempat lainnya tidak pernah lelah meski terkadang harus ia tempuh dengan berjalan kaki.
Uda Piliang juga lama berkecimpung di dunia kriminal, tepatnya mengisi pos kamar jenazah di RSMH Palembang.
"Bahkan, ketika saya tugas di sana, petugas hingga dokter masih kenal dengan namanya. Saat itui, banyak yang bertanya kepada saya tentang keberadaan dan kabar Uda Piliang," kata seorang jurnalis.
• Prof Yuwono Usulkan Rapid Test Ditiadakan, Kecuali Untuk Antigen, Begini Penjelasannya
Uda Piliang juga tidak pernah berhenti memberikan saran dan motivasi untuk adik-adik jurnalis yang pernah satu kantor dengan dirinya.
"Ia tak ubahnya orangtua bagi saya. Ketika melihat saya down atau kena marah atasan, ia selalu memberi motivasi untuk tidak menyerah menjalani profesi jurnalis.
Karena saya tahu persis bagaimana dirinya menjalani kehidupan sebagai seorang jurnalis, apa yang ia ucapkan kepada saya memang bisa dijadikan pedoman menjalani profesi ini," kata seorang jurnalis lainnya.
Selamat jalan, Uda Piliang...