Inilah 5 Mitos Salah tentang Masker: seperti Mengenakan Masker Kain Tidak ada Gunanya

Sejak Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan bahwa semua orang harus memakai masker wajah setiap keluar rumah.

Editor: Bejoroy
Shutterstock/kompas.com
Ilustrasi. Masker wajah yang terbuat dari kain tidak sama dengan masker bedah atau masker respirator N95, yang digunakan oleh pekerja medis yang berisiko tinggi terpapar virus corona. 

Orang-orang ini kemudian tanpa sadar dapat menularkannya kepada orang lain ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara. Ini dianggap sebagai faktor utama dalam penyebaran cepat virus.

Jadi, karena kita tidak tahu pasti siapa yang terinfeksi, pilihan terbaik adalah melindungi diri kita dengan memakai masker.

Ini adalah tindakan yang berkontribusi terhadap kebaikan publik yang lebih besar. Itu menunjukkan bahwa kita saling peduli dan saling menjaga.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Mitos # 3: Jika saya memakai masker, saya tidak perlu menjaga jarak sosial atau tinggal di rumah.

Masker hanyalah salah satu bagian dari strategi untuk mencegah penyebaran virus corona. Sayangnya, memakai masker tidak akan mencegah siapa pun untuk batuk atau bersin di sekitar kita, dan bukan tak mungkin itu bisa membuat kita sakit.

Jadi, penting untuk mengikuti semua langkah yang direkomendasikan untuk melindungi diri dari virus corona, termasuk mempraktikkan jarak sosial yang tepat ketika berada di sekitar orang lain, tidak berkumpul dalam kelompok besar, dan sering mencuci tangan.

Sekretaris Tim Sriwijaya FC Ramdhoni Saputra SSos menawarkan masker scuba Sriwijaya FC yang dijajakan di konter Kantor Sekretariat Sriwijaya FC Komplek Palembang Square Mall Jl POM IX.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC Ramdhoni Saputra SSos menawarkan masker scuba Sriwijaya FC yang dijajakan di konter Kantor Sekretariat Sriwijaya FC Komplek Palembang Square Mall Jl POM IX. (SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz)

Mitos # 4: Maker hanya perlu menutupi mulut.

Masker harus menutupi mulut dan hidung. Masker yang baik seharusnya dapat menutupi hidung dan mulut dengan benar tanpa membuat kita kesulitan bernapas.

Pilih satu yang aman dengan ikatan atau loop telinga. Jangan mengenakan masker di leher atau dagu - yang mana ini tentu tidak melindungi siapa pun.

ilustrasi
https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-10-juli-2020

Mitos # 5: Mengenakan masker akan membuat mual.

Ada beberapa spekulasi di media sosial, bahwa mengenakan masker dapat menyebabkan kita menghirup kembali karbon dioksida yang dikeluarkan dan membuat kita sakit.

Meskipun menghirup karbon dioksida tingkat tinggi berbahaya, ini sangat tidak mungkin terjadi hanya karena mengenakan masker - apalagi jika hanya memakainya dalam waktu singkat.

Namun, memang ada beberapa orang yang tidak seharusnya mengenakan masker kain. Ini termasuk anak-anak di bawah usia 2 tahun, siapa saja yang mengalami kesulitan bernapas atau siapa pun yang tidak bisa melepas masker tanpa bantuan. (Cleveland Clinic)

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://lifestyle.kompas.com/ dengan Judul:
Pahami 5 Mitos Salah tentang Masker dan Faktanya

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved