Kepala Sekolah Dipecat Pasca Sebab Kematian George Floyd Warga AS Jadi Ancaman untuk Muridnya
Pria berkulit hitam yang tewas pasca lehernya dihimpit petugas kepolisian di Amerika Serikat itu mengundang simpati banyak pihak
SRIPOKU.COM - Kematian George Floyd sudah menjadi perhatian jutaan pasang mata di dunia.
Pria berkulit hitam yang tewas pasca lehernya dihimpit petugas kepolisian di Amerika Serikat itu mengundang simpati banyak pihak karena ada dugaan kasus ini berlatar belakang rasisme.
Meski kini sudah berjalan lebih dari satu bulan, kematian George Floyd tetap dihormati di sejumlah negara.
• Presiden Jokowi Buat Aturan Terbaru Terkait Kartu Prakerja
Belum lama ini, seorang kepala sekolah dipecat dari sekolahnya pasca mengancam murid-muridnya akan dihukum seperti halnya anggota kepolisian menghimpit tubuh George Floyd hingga tewas.
Kejadian ini terjadi di Johannesburg, Afrika Selatan, dilansir dari iol.ca.za via Newsweek pada Rabu (8/7/2020), Kepala Operasional Pinnacle Collage Kyalami, Christo de Wit, mengirim surat kepada orangtua pada Senin (6/7/2020).
Di surat itu tercantum bahwa kepala sekolah Angela Barnard tak lagi menjabat posisi itu.
"Selama penyelidikan kami terhadap insiden ini, informasi lebih dalam terungkap yang mengharuskan tindakan disipliner terhadap Ibu Angela Barnard," tulis surat itu sebagaimana dikutip oleh iol.ca.za.
Tanggal pemutusan kontrak juga dicantumkan, yang efektif per 2 Juli 2020. Kemudian dalam surel yang dikirim ke Newsweek, Christo de Wit menyatakan,
"Tindakan untuk Ibu Barnard diambil melalui proses pendisplinan."
"Proses sepenuhnya yang mencakup hak untuk naik banding belum lengkap, tapi hubungan kerja Ibu Barnard saat ini dengan Pinnacle Kyalami College sudah berakhir," lanjut bunyi surat itu.
• Dianggap Ukuran Tempatnya Lebih Kecil, Dunkin Donuts Tutup 450 Gerai Akhir Tahun Ini
Pemecatan Barnard dilakukan sebulan usai sekolah itu memecat guru bernama Sonya de Vynck, yang membuat perkataan kontroversial dalam kelas virtual pada 10 Juni.
Menurut iol.ca.za, di kelas itu de Vynck berkata ke murid-muridnya, "Kalau kamu tidak mengumpulkan latihan menggambar saat masuk lagi, aku akan memprotes, dan mungkin menindih lehermu."
Perkataan de Vynck itu menyinggung kematian George Floyd, pria Afro-Amerika yang tewas saat dibekuk polisi di Minneapolis, Negara Bagian Minnesota, pada 25 Mei.
Dalam sebuah pernyataan sekolah, mereka menjelaskan bahwa "warga sekolah Pinnacle Colleges sangat terkejut dengan komentar yang dibuat oleh salah satu gurunya di Pinnacle College Kyalami dalam kelas online."
"Kami sangat meminta maaf atas ketersinggungan dan keresahan yang ditumbulkan," lanjut pernyataan itu.