Seorang ABK Asal Lampung Ditemukan Tewas di Kapal Berbendera China, Jasad Berada di Freezer
Seorang anak buah kapal (ABK), ditemukan tewas di dalam freezer.ABK tersebut merupakan Hasan Afriandi WNI asal Lampung
SRIPOKU.COM, BATAM -- Seorang anak buah kapal (ABK), ditemukan tewas di dalam freezer.
ABK tersebut merupakan Hasan Afriandi WNI asal Lampung, yang ditemukan di salah satu kapal berbendera China.
Pihak TNI sendiri melakukan pengejaran terhadap dua kapal berbendera China yakni, Kapal Lu Huang Yuan Yu 118 yang berisikan 9 WNI bersama jenazah Hasan.
Kemudian kapal kedua yakni, Lu Huang Yuan Yu 117, terdapat 12 WNI yang bekerja sebagai ABK.
• UPDATE 8 Juli, Covid-19 di Palembang 1.602 Positif, Kecamatan IB I Susul Kemuning Tertinggi Corona
• Heboh Kalung Anti Corona, Ternyata Belum Teruji Klinis
Sehingga total ada 22 WNI yang berada di dua kapal, salah satu diantaranya meninggal dunia.
Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto, mengatakan, dua kapal berbendera China ini sebelumnya mencari cumi ke perairan Argentina.
"Jadi total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, yakni Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118," kata Indarto Budiarto saat melakukan pres rilis di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Diceritakan Indiarto, di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118 terdapat 32 kru yang terdiri dari 10 WNI termasuk almarhum Hasan Afriandi dan 15 WNA asal China serta delapan WNA asal Filipina.
Para WNI tersebut dipekerjakan di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118 melalui agen PT Mandiri Tunggal Bahari (MTB) yang beralamat di Jl. Raya Majasem Talang, Kaladawa, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng).
Dimana direkturnya bernama Moh.
Haji yang beralamat di Tegal, Jateng.
• Vanny Mualaf Lima Tahun Lalu
• Pilkada dengan Protokol Kesehatan, Suhu Badan tak Lebih 37,3 Derajat Bagi Penyelenggara dan Pemilih
"Hasil keterangan sementara para WNI telah bekerja selama tujuh bulan atau sejak tanggal 1 Januari 2020 hingga saat ini," jelas Indarto.
Para WNI ini termasuk almarhum Hasan Afriandi berangkat dari Jakarta pada tanggal 31 Desember 2019 dengan tujuan bandara Changi, Singapura.
Lalu setelah sampai di Singapura langsung diantarkan oleh agen ke atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118.
Kemudian, kapal ini bertolak dari Singapura ke perairan Argentina, tanggal 1 Januari 2020 untuk mencari cumi.
"Sampai saat ini, kasus ini masih dalam pengembangan sebab ada dugaan tindak penganiayaan, money laundering (pencucian uang) dan tindak perdagangan manusia," kata Indarto.
“Nanti akan di cek oleh pihak Polda Kepri dan Imigrasi, termasuk di dalamnya apakah ada narkoba,” tambah Indarto.
• Jadwal Sholat Wajib 5 Waktu untuk Kota Palembang Kamis 9 Juli 2020, Lengkap dengan Niat Sholat
• Kejutan Prank Ultah Vanny Batal, Teman-teman Malah Dapat Kabar Duka
Untuk identitas WNI yang ada di kedua kapal berbendera China tersebut yakni Siswandi asal Jakarta, Casipin asal Brebes, Ansor Azimi asal Sukabumi, Didi Nuriza asal Pemalang dan Samsul asal Tegal.
Kemudian Budiyono asal Brebes, Muhammad Sokheh asal Tegal, Muhammad Iqbal asal Medan, Defi Nuriyanto asal Brebes, Jeremy Ricco asal Semarang, Ahmad Badowi asal Brebes serta Novantino asal Kediri.
"Ke 12 WNI tersebut berada di Kapal Lu Huang Yuan Yu 117," papar Indarto.
• Mendarat di Palembang, Sriwijaya FC Tes Fisik Penggawanya Siap-Siap Fisiknya Kendor Terkena Evaluasi
• Ini Ungkapan Ayu Ting Ting di Hadapan Nikita Mirzani: Pengen Kawin
Selanjutnya Pahlawan Parningotan Sibuea asal Medan, Deni Maulana asal Indramayu, Rahmad Abidin asal Sukabumi.
Agus Setiawan asal Lampung, Jonathan Witanto asal Tegal, Durahim asal Cirebon, Nana Suwarna asal Majalengka, Zenrahman asal Medan dan Ali al Hamzah asal Tegal.
"Terakhir Hasan Afriandi yang telah meningal dunia dan kesepuluh WNI ini berada di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118," pungkas Indarto.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "TNI: Dua Kapal China Dikejar, Ditemukan 22 Pekerja WNI, Satu Tewas di Freezer",