Dianggap Dekat dengan Sampah Covid-19, RSMH Palembang Gusur Pedagang di Kawasan Jalan Madang
Puluhan pedagang yang biasa berjualan di Jalan Madang, tepatnya di belakang gedung Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, digusur.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puluhan pedagang yang biasa berjualan di Jalan Madang, tepatnya di belakang gedung Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, digusur.
Penggusuran itu dilakukan oleh manajemen RSMH Palembang.
Koordinator Humas RSMH Palembang, Ahmad Suhaimi, mengatakan ada beberapa alasan mengapa penggusuran dilakukan.
Salah satunya, lokasi lapak pedagang berada dekat dengan tempat pembuangan limbah medis maupun non medis, incinerator (alat penghancur atau pemusnah limbah organik), kamar jenazah, serta radiotherapy.
• Ramalan Bintang Cinta Jumat 3 Juli 2020: Panah Asmara Mungkin akan Menyerang Aquarius
Sehingga lokasi tersebut dinilai kurang steril untuk dijadikan tempat berjualan makanan.
"Hal ini juga terkait dengan kesehatan. Apalagi lapak pedagang disana dekat dengan tempat pembakaran sampah medis, termasuk sampah Covid-19," ujarnya, Jumat (3/7/2020).
Sebagaimana standar yang telah ditetapkan, Suhaimi mengatakan limbah medis dari pasien yang terjangkit Virus Corona harus dimusnahkan dengan cara dibakar.
Sedangkan di RSMH Palembang sendiri, lokasi pembakaran limbah tersebut berada hanya bersebelahan dengan lapak pedagang di jalan Madang.
"Contohnya, APD yang digunakan tenaga medis untuk merawat pasien Covid-19, itukan harus dibakar.
Meski memang asap yang keluar dari pembakaran sudah melalui tahap penyaringan sehingga aman bagi lingkungan, tapi tetap saja lokasi itu tidak cocok untuk dijadikan tempat berjualan makanan," ujarnya.
• Viral di Medsos Ajakan Tarik Tabungan, OJK Sebut Kondisi Perbankan Masih Aman, Kini Libatkan Polisi
Nantinya, kata Suhaimi, lokasi bekas lapak pedagang akan dialihfungsikan bagi pengembangan pelayanan dan pembangunan lanjutan kolam retensi yang diharapkan bisa menampung air hujan.
Sehingga diharapkan RSMH Palembang dan lingkungan sekitarnya tidak lagi kebanjiran.
"Seperti yang kita tahu, wilayah disekitar sini sangat sering banjir. Kalau tidak diambil tindakan, kita khawatirnya banjir akan menggenangi alat-alat medis yang difungsikan untuk pelayanan ke pasien," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya pembangunan kolam retensi di RSMH Palembang sudah akan dibangun sejak awal tahun 2020.
Namun karena pedagang sempat enggan meninggalkan lapak ditambah adanya pandemi Virus Corona, menjadikan pembangunan baru akan dilakukan.