Menterinya Kerja Biasa Saja, Jokowi Marah & Ancam Reshuffle: Jangan Sampai Mereka Mati Baru Dibantu

Presiden Jokowi juga menyoroti belanja kementerian yang masih belum digelontorkan, khusunya Kementerian Kesehatan yang punya anggaran Rp 75 triliun

Editor: adi kurniawan
kolase sripoku.com
Presiden Jokowi Resmi Digugat karena dinilai lalai dalam mengatasi pandemi virus corona di Indonesia. 

SRIPOKU.COM -- Presden Joko Widodo atau Presiden Jokowi berbicara dengan nada tinggi saat membahas isu terkait pandemi dan ekonomi nasional.

Jokowi menganggap para menterinya bekerja biasa-biasa saja padahal situasi saat ini ekstraordinary. 

Presiden Jokowi juga menyoroti belanja kementerian yang masih belum digelontorkan, khusunya Kementerian Kesehatan yang punya anggaran Rp 75 triliun tap baru dikeluarkan 1,53 persen dari total anggaran.

"Bayarandan tunjangan untuk dokter, spesial, dan tenaga medis serta belanja-belanja untuk peralatan kesehatan juga keluarkan, Bansos juga Stimulus ekonomi juga kucurkan, jangan sampai mereka mati atau di PHK baru kita bantu," ujarnya.

Kemarahan Jokowi disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 18 Juni 2020 yang videonya baru dipublikasikan pada 28 Juni 2020. 

Begini Keseharian Mendiang Indra Oktomi yang Serang Mapolres OKI Sumsel, Punya Anak 9 Tahun

Sinopsis Drama Korea Love in the Moonlight, Tayang di Indosiar, Ada Park Bo Gum dan Kim Yoo Jung

Download Lagu Motohiro Hata - Himawari No Yakusoku, Lagu Jepang Hits dari Film Stand By Me Doraemon

Jokowi pun mengancam bakal melakukan berbagai langkah luar biasa termasuk di antaranya reshuffle kabinet.

Apa makna marahnya Jokowi? 

Bagaimana pula reaksi partai-partai atas kemarahan Jokowi? 

Berikut tanggapan berbagai pihak soal marahnya Jokowi sebagaimana dihimpun Tribunnews.com, Senin (29/6/2020): 

1. Refly Harun Sebut Jokowi Seolah-olah dalam Tekanan

Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun mengatakan bahwa kabinet Jokowi di periode kedua ini tidak lebih baik dari kabinet pada periode pertama Jokowi menjabat presiden.

"Mengenai (ancaman) reshuffle kabinet ini, di era kedua pemerintahan Jokowi ini saya sesungguhnya agak heran."

"Jokowi seolah-olah tertekan untuk mengadopsi sebanyak mungkin menteri," terang Refly, seperti dikutip dari tayangan yang diunggah di kanal YouTube-nya, Senin (29/6/2020).

Refly Harun
Refly Harun (TRIBUNNEWS/FERDINAND WASKITA)

Menurut Refly, hal itu terlihat dari portofolio kementerian maksimal 34 orang yang semuanya terisi.

Bahkan masih ditambah lagi dengan wakil menteri di beberapa kementerian.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved