Jalur Pendakian Mulai Dibuka, Berikut Anjuran Mendaki Gunung yang Aman dan Sehat di Masa Pandemi

Pemerintah umumkan wisata alam akan segera buka kembali, berikut anjuran dokter untuk para pendaki yang akan melakukan tracking di masa covid-19

Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Welly Hadinata
tribuntrevel.com
Anjuran kepada para pendaki yang ingin melakukan tracing di masa pandemi Covid-19 

SRIPOKU.COM - Wabah virus corona atau covid-19 masih saja menghantui masyarakat dunia.

Beberapa negara termasuk Indonesia sempat terpaksa mengambil tindakan melockdown warganya.

Pemerintah meminta masyarakat untuk tidak banyak melakukan aktivitas luar rumah bahkan pemerintah menutup akses perjalanan antar kota.

Hal tersebut dilakukan untuk memutusnya rantai penyebaran virus corona yang telah banyak memakan korban jiwa.

Memasuki era New Normal, pemerintah mulai melonggarkan pergerakan aktivitas masyarakatnya.

Fasilitas umum yang sebelumnya banyak ditutup kini mulai dibuka kembali.

Masyarakat pun mulai diperbolehkan lagi melakukan kegiatannya, namun dengan syarat tetap melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.

Berikut anjuran dokter kepada para pendaki yang ingin melakukan tracing di masa pandemi Covid-19
Berikut anjuran dokter kepada para pendaki yang ingin melakukan tracing di masa pandemi Covid-19 (tribuntrevel.com)

Salah satu aspek yang sat ini mulai dibuka kembali yaitu wisata. Seperti yang dikutip dalam TribunTrevel.com, Pemerintah mengumumkan persiapan pembukaan 29 Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA), dan Suaka Margasatwa (SM) secara bertahap dan terbatas hanya untuk zona hijau dan kuning.

Salah satu kegiatan wisata alam yang diadakan dan sering dilakukan di TN maupun TWA adalah pendakian gunung. Namun, saat masa pandemi, muncul banyak pertanyaan seputar kesehatan pendakian gunung.

Dua dokter dalam webinar Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) bertajuk "Mendaki Gunung Aman dan Sehat di Masa Pandemi" memberikan pemaparannya, Kamis (25/6/2020).

Spesialis Kedokteran Olahraga di Royal Sports Performance Centre, Sophia Hage menerangkan, melakukan aktivitas pendakian boleh saja dilakukan pada masa pandemi.

Namun, lanjut Sophia, pendaki tersebut harus memerhatikan kondisi dirinya dan menjaga agar tak menularkan virus pada orang lain.

"Kita harus bicara stamina kita gimana, dalam hal ini ketahanan jantung dan paru, kekuatan otot dan ketahanan otot," kata Sophia.

"Keseimbangan juga, karena kalau kita bicara pendakian--bahkan sebelum pandemi pun ini termasuk kategori olahraga dengan risiko kesehatan sedang atau tinggi tergantung dari lokasi dan kondisi orang itu," lanjutnya.

Jenuh Libur Panjang Kompetisi, Striker Sriwijaya FC Sandrian Salurkan Hobi Nyanyinya, Hibur Kekasih

Dihubungi Pihak Beratasnamakan Aplikator Ojol, Gmail Seorang Mitra di Palembang Diretas, ATM Dikuras

Adapun dengan kondisi pandemi saat ini, Sophia menambahkan, maka turut berbicara soal pencegahan baik untuk diri sendiri dan orang lain--selama pendakian.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved