Berita Sriwijaya FC
Belum Ada Jadwal Gowes, Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha Isi Waktu Mancing Ikan
Menurut Dwi Andika Cakra Yudha, hobi mancing ini lumayan untuk refreshing melepas kebosanan di sela rutinitas latihan sepak bola.
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Dok Pribadi
Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha bersepedaan ngabuburit bareng temannya bulan puasa ramadhan lalu.
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Belum adanya jadwal gowes bersepedaan, Gelandang Serang Sriwijaya FC Dwi Andika Cakra Yudha mengisi waktu liburnya dengan mancing bareng teman-temannya.
"Isi waktu dengan mancing di kolam pemancingan tempat orang. Kadang juga di sungai. Gak tentu.
Pas pengen, berangkat sama temen-temen. 15 menit dari rumah. Beda kecamatan dari rumah," ungkap Dwi Andika Cakra Yudha yang akrab disapa Cakra.
Menurut Dwi Andika Cakra Yudha, hobi mancing ini lumayan untuk refreshing melepas kebosanan di sela rutinitas latihan sepak bola.
Apalagi pas pancingannya mendapatkan ikan yang diharapkan.
"Suka dapat ikan gurame, patin. Asyik aja kalau sudah dapat ikan. Biar refreshing.
Gak di lapangan terus," kata pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang mengidolakan Xabi Alonso (Real madrid) Sergio Busquet (Barcelona)
Diakuinya saat inj masih belum ada jadwal untuk melakukan gowes bersepedaan yang biada dilakukan minggu pagi.
"Sepedaan belum ada jadwal. Biasa rutenya ke pegunungan Argopuro Jember.
Gowes biasanya minggu pagi. Bisa sampai 15 orang. Jaraknya 20-30 km.
Kadang ada yang dituju sambil mau ke rumah saudara, kita mampir ke sana. Gowes pulang ke sana," terang Cakra.
Cakra sendiri masih giat latihan mandiri di kampung halamannya Jember, Jawa Timur.
Ia tinggal sendirian meski sama-sama se-Kota Jember dengan orangtuanya.
Makanya ia banyak menghabiskan waktunya bareng teman.
• Video: Usai Latihan Menembak, Wing Back Sriwijaya FC Derry Herlangga Menyempatkan Berlatih Sepakbola
"Saya di rumah di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mas. Orangtua di rumah dinas Asrama Secaba TNI, Jember, Jatim," terangnya.
Selain itu, Cakra juga menyempatkan diri dengan kewajibannya mengurusi burung peliharaannya.
Bungsu dari 2 bersaudara buah kasih pasangan Gunawan dan Muliana mengaku meski tengah libur, dirinya tetap giat latihan untuk menjaga stamina dan bisa selalu siap tampil apabila kompetisi kembali digulirkan.
Selama bencana corona ia latihan pagi hari. Setelah latihan pagi, banyak diam di rumah istirahat. Barulah sore kembali latihan lagi.
"Corona ini musibah gak ada yang tahu. Disyukuri aja biar kita makin dekat dengan yang di atas.
Memperbaiki diri. Ada hikmahnya bisa kumpul dengan keluarga.
Pastinya libur gini pagi fitnes, di lapangan kadang di tempat gym. Sorenya di SSB. Intinya tetap merasa kurang," kata pesepakbola yang sempat memperkuat tim sepaktakraw POR sekabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.
Cakra menceritakan setelah lahir di Lamongan tempat neneknya, kemudian dibesarkan di Asrama Secaba TNI, Jember Jatim.
Ketika duduk di bangku kelas 3 SD ikut SSB Indonesia Muda di Tanggul Jember 2004. Sempat ikut sepaktakraw POR se-Kabupaten Jember mewakili kecamatan pas duduk di SD.
Mewakili kabupaten ikut Popda kelas 2 SMP dan Porprov tim sepakbola kelas 2 SMA. Lulus SMP mau sekolah olahraga. Tapi gak ada yang sepakbola, jadi ikut renang. Gagal di renang 10km.
"Ada hikmahnya gak lulus, lanjut nekuni sepakbola. Setelah gak jadi masuk SMA Olahraga Jawa Timur di Sidoarjo. Lanjut di SMA umum menekuni sepakbola lagi tetap latihan di SSB," kata Cakra.
Masih sekolah SMA kelas 1 ikut Tim United di Kember mendapat posisi awal sebagai stoper.
Masih sekolah SMA kelas 1 ikut Tim United di Kember mendapat posisi awal sebagai stoper.
Kebetulan ada teman cedera, disuruh gantiin posisi gelandang. Dari situ main sebagai sebagai gelandang terus.
"Alhamdulillah bisa turut membawa Jember United menjadi juara Divisi 3 tahun 2010 dan runner up divisi 2 2012 final lawan Cilegon United.
"Alhamdulillah bisa turut membawa Jember United menjadi juara Divisi 3 tahun 2010 dan runner up divisi 2 2012 final lawan Cilegon United.
Dua kali bawa Jember juara. Bangga bisa mewakili Jember saya besar di Jember," ujar Cakra.
• Manajemen Sriwijaya FC Berencana Panggil Pemain Agustus Nanti, Budi Jo: Cukup Untuk Persiapan
Setelah itu Cakra bergabung di Perseden Denpasar Bali Divisi 1 2015. Cakra sempat Ikut tim PON mewakili Jatim yang di Jabar 2016 tapi gak lolos dalam penyisihan di Bandung.
Bergabung di Persibas Banyumas 2016 ISCB. 2017-2018 Semeru FC Lumajang. 2019 PSCS Cilacap.
Pemilik Tinggi 185 cm dan Berat Badan 73 kg mengambil hikmah musibah wabah corona ini bisa mudah berkumpul dengan ayah, mama dan kakaknya.
"Selama corona pagi latihan. Habis latihan banyak diam di rumah istirahat. Latihan sore lagi. Ini musibah gak ada yang tahu.
Disyukuri aja biar kita makin dekat dengan yang di atas. Memperbaiki diri. Ada hikmahnya bisa kumpul dengan keluarga," ujarnya.
Pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang pernah bermain di PSCS Cilacap, PSIL dan Semeru FC Lumajang ini mengaku senang bisa bergabung dengan Sriwijaya FC.
Salah satu tim besar, dan pernah banyak membawa prestasi di kompetisi Liga Indonesia.
"Pastinya senang dan bangga bisa bersama Sriwijaya FC musim ini. Target besar saya, bisa bantu Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 Indonesia musim depan," ujar Cakra.
Pemain kelahiran Lamongan 29 september 1994 yang pernah bermain di PSCS Cilacap, PSIL dan Semeru FC Lumajang ini mengaku senang bisa bergabung dengan Sriwijaya FC.
Salah satu tim besar, dan pernah banyak membawa prestasi di kompetisi Liga Indonesia.
"Pastinya senang dan bangga bisa bersama Sriwijaya FC musim ini. Target besar saya, bisa bantu Sriwijaya FC kembali ke Liga 1 Indonesia musim depan," ujar Cakra.
Musim ini di Sriwijaya FC, Cakra kembali menggunakan nomor punggung lamanya yakni 14. Nomor punggung favorit, yang memang sering dipakainya di beberapa klub lamanya.
"Senang aja sih dengan nomor punggung 14, bisa dibilang nomor punggung hoki saya. Mudah-mudahan juga membawa hoki saat di Sriwijaya FC ini," pungkasnya.
Berita Terkait