Shin Tae-yong Harus Kembali ke Indonesia 29 Juni Nanti, Ada Ancaman Pemecatan Jika Tak Dipenuhi

Ketua Satgas Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, melayangkan surat kepada Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, agar kembali ke Indonesia pada 29 Ju

Editor: adi kurniawan
BolaSkor.com
Shin Tae-yong. (KFA) 

"Namun, dia kan direktur teknik. Kalau dia menjadi pelatih kepala, apa bisa merangkap atau tidak. Itu saya kurang tahu."

"Saya nyaman dengan coach Indra Sjafri. Dia orangnya profesional dan pengetahuannya baik," tambah Syarif.

Dalam rapat pertemuan yang dilakukan secara virtual dengan PSSI, Shin Tae-yong sudah sepakat untuk kembali ke Indonesia.

Jika Shin Tae-yong tidak kunjung datang ke Indonesia, PSSI dikabarkan sudah memiliki kandidat pelatih salah satunya, Indra Sjafri.

"Kami pakai yang ada dan akan tetap jalan terus. Kami bisa pakai coach Indra Sjafri, coach Fakhri Husaini, dan coach Bima Sakti," kata Syarif.

Kontrak Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia berlangsung hingga tahun 2024.

Shin Tae-yong bisa saja didepak dari kursi pelatih timnas Indonesia apabila tidak memenuhi kewajibannya.

"Shin Tae-yong baru memimpin pemusatan latihan satu kali ke Thailand, makan gaji buta dong," kata Syarif

"Kami harus tetap hidup tanpa Shin Tae-yong. Masa negara sebesar ini tergantung sama satu orang," ujar Syarif.

Ancaman Pemecatan

Ketua Satuan Tugas  (Satgas) Timnas Indonesia, Syarif Bastaman, saat dihubungi wartawan, Sabtu (20/6).

Menurutnya, jika Tae Yong tak kembali pekan depan, dirinya bersama tim dari Satgas Timnas Indonesia akan mengevaluasi kinerjanya.

“Kalau tak datang harus kami evaluasi, mungkin dipecat. Sejago siapapun dia, namanya (Alex) Ferguson, kalau sudah terikat kontrak, kalau dia tidak datang, tak mau melatih. Ini bangsa besar bung. Kami minta minggu depan. Kami lihat minggu depan datang atau tidak dia,” tegasnya.

Menurut Syarif, alasan Tae Yong ingin melatih Timnas Indonesia di Korea Selatan, lantaran di Tanah Air penyebaran virus Covid-19 makin parah, hanya mengada-ada.

“Tambahan kasus Covid-19, 1.000 (per hari) itu kan nasional. Jakarta sendiri berapa? Paling banyak di Jakarta Utara, itu juga 100-an. Korea Selatan juga begitu, dan negara Indonesia itu luas. Dia cari-cari alasan saja,” katanya.

Halaman
1234
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved