Novel Beberkan Ada Pejabat Penting Menjadi Dalang Penyerangan Dirinya, Lebih 10 Perkara Pelaku Sama
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga ada sosok pejabat penting dalam kasus penyerangan atas dirinya.
SRIPOKU.COM -- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menduga ada sosok pejabat penting dalam kasus penyerangan atas dirinya.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Rabu (17/6/2020).
Novel Baswedan diketahui menjadi korban penyiraman air keras di wajah oleh dua anggota polisi, Rahmat Kadir Mahulette dan Rony Bugis.
• Terungkap Lewat Foto Satelit Aktivitas Besar China Sebelum Bentrok dengan India
• Seorang Santri di Pagaralam Positif Covid-19, Pondok Pesantren Tempat Dia Belajar Ditutup Sementara
• Aksi Heroik Seorang Siswi di Prabumulih Lumpuhkan Dua Pejambret Handphone Nekat Tendang Motor Pelaku

Keduanya lalu dituntut 1 tahun penjara pada Kamis (11/6/2020) lalu.
Sebagai korban, Novel menduga ada otak yang menjadi dalang penyerangan dirinya.
Hal itu ia ungkapkan saat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan sikap pada kasus yang menimpa dirinya.
Awalnya Novel mengapresiasi pernyataan presiden tentang kasus tersebut.
"Saya ingat sekali bahkan Pak Presiden pun menyikapi dengan sangat baik. Kok ya tidak digubris sama bawahannya, itu yang saya heran," ungkap Novel Baswedan.
Melihat fakta itu, Novel merasa wajar jika meminta Jokowi sendiri turun tangan dalam perkaranya.
Ia menyinggung ada banyak perkara penyerangan serupa yang tidak diketahui publik.
Novel mengungkapkan dugaan bahwa pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK direncanakan otak yang sama.
"Saya sangat wajar meminta itu, karena Pak Presiden mengatakan agar diusut terkait dengan perkara saya," kata Novel.
"Sudah ada 10 lebih perkara terkait orang-orang di KPK dan saya yakin rangkaian pelakunya sama," ungkap dia.
Presenter Najwa Shihab langsung menanyakan sosok yang dimaksud Novel Baswedan.
"Orang yang begitu kuat yang tadi Anda sebut?" tanya Najwa.
"Kuat karena dibiarkan. Kalau diusut, enggak kuat dia," jawab Novel.