Inilah Standar Kecantikan di Suku Surma Ethiopia, Tradisi Para Wanita yang Menyeramkan & Menyakitkan

Tradisi yang dilakukan oleh suku ini, terkadang mereka membuatnya merasakan sakit yang luar biasa.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Kolase/Tribunnews/Instagram/goethiopiatours
Suku Surma Ethiopia 

SRIPOKU.COM - Bukan hal yang aneh jika wanita di dunia melakukan berbagai hal untuk jadi cantik.

Tapi tahukah Kamu kalau di beberapa negara di dunia punya tradisi turun temurun yang dilakukan agar terlihat cantik.

Umumnya para wanita mulai dari melakukan facial menggunakan alat, mencoba perawatan laser, memakai skin care dengan efek perih di kulit, bahkan hingga melakukan operasi demi bisa mencapai suatu standar kecantikan tertentu.

Namun lain halnya Tradisi yang dilakukan oleh suku ini, terkadang mereka membuatnya merasakan sakit yang luar biasa.

Ya, sebut saja suku Surma, tradisi kecantikan pada Suku Surma  benar-benar harus melalui rasa sakit untuk menjadi cantik.

Surma adalah istilah kolektif untuk tiga kelompok etnis - Chai, Timaga, dan Suri Baale - yang tinggal di Ethiopia barat daya.

Sesumbar Direstui Ayah Rozak, Mendadak Ibu Didi Riyadi Terang-terangan Sindir Soal Nikah, Ada Apa?

Apa saja tradisi mereka?

Menyayat Tubuh mereka 

Mereka rela menyayat kulit di bagian tubuh seperti dada, perut, tangan, hingga wajah dengan silet atau pisau supaya dianggap cantik oleh para pria.

Ritual kecantikan ini tak hanya dilakukan oleh mereka yang sudah dewasa, anak perempuan mulai dari usia 12 tahun pun sudah harus menjalani tradisi turun temurun tersebut.

Menurut kesaksian fotografer Eric Lafforgue yang pernah mengunjungi Suku Surma, seorang remaja perempuan rela menahan sakit saat ibunya menyayat kulitnya menggunakan silet selama kurang lebih 10 menit.

Bak Langit & Bumi, Dulu Dicap Raja Sinetron, Aktor Ini Cari Uang di Pinggir Jalan, No 2 Kang Mus

Kedewasaan

Wanita Suku Surma harus rela menahan rasa sakit saat menyayatan dilakukan. Jika menunjukkan rasa sakit saat dilakukannya penyayatan maka keluarga dari wanita tersebut akan merasa malu.

Walaupun banyak darah yang mengalir, wanita Suku Surma dilarang menunjukkan rasa sakit sayatan.

Ritual tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. Selain akan membuat wanita Suku Surma lebih cantik, penyayatan ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa wanita pada suku tersebut sudah dewasa secara emosional dan sudah siap untuk melahirkan anak.

Ibu Hamil Ini Kehilangan Bayi dalam Kandungannya, tak Sanggup Bayar Swab Test, Biayanya Rp 2,4 Juta

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved