Kisah Atta Halilintar Jualan Makanan & Mainan, Sejak Kelas 5 SD Tidak Pernah Minta Jajan ke Orangtua
Melalui video Podcast Ruang Sandi, Minggu (14/6/2020), Atta menceritakan semua perjalanan hidupnya saat masih kecil.
lihat foto
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- YouTuber Atta Halilintar menceritakan kisah hidupnya sebelum terkenal dan sukses.
Melalui video Podcast Ruang Sandi, Minggu (14/6/2020), Atta menceritakan semua perjalanan hidupnya saat masih kecil.
Atta mengaku harus berjualan untuk membantu perekonomian keluarga.
"Aku pikir aku harus bantu dagang. Aku mulai usia kelas 5 SD, umur 10 tahun (berdagang)," kata Atta seperti dikutip dari video Podcast Ruang Sandi, melalui Kompas.com.
• Kiat Sembuh Covid-19 dari Bocah Berusia 8 Tahun di OKU, Setelah Jalani Isolasi Mandiri di Rumah
• Saking Derasnnya Terjangan Banjir Bandang, Tanaman Padi Petani di Lubuklinggau Ini Berpindah Tempat
Namun sebelum panjang lebar bercerita, Atta terlebih dahulu memuji studio Podcast terkeran dan terkece.
"Keren banget, dari bahan desainnya, benar-benar anak muda banget. Ini adalah studio impian," kata dia.
Lagi sibuk menjelaskan isi studio Sandiaga Uno muncul.
Pada momen itulah Atta bercerita tentang kondisi yang pernah dialami dirinya dan keluarganya.
Sebelum mencapai kesuksesan seperti sekarang ini, Atta pernah ditempa dengan berbagai kesusahan dalam hidupnya.
Ekonomi keluarga Halilintar sempat mengalami penurunan parah saat Atta masih kecil.
Tak ingin terus meratapi nasib, Atta Halilintar kecil akhirnya mencoba berjualan demi mendapat uang jajan.
"Aku pikir aku harus bantu dagang. Aku mulai usia kelas 5 SD, umur 10 tahun (berdagang)," kata Atta seperti dikutip dari video Podcast Ruang Sandi, Minggu (14/6/2020).
• Seorang Pemuda di Muaraenim Tewas Gantung Diri di Kebun Karet, Keluarga Sebut Penyebabnya Merajuk
• Pasien 01 Covid -19 di Empat Lawang Dinyatakan Sembuh, Kasus Virus Corona Nihil
Atta Halilintar mencoba berjualan sandwich untuk dipasarkan di sekolahnya.
Setelah itu, ia juga mencoba menjajal menjual mainan dari Indonesia untuk teman-temannya di Malaysia.
"Terus jualan mainan kelereng, crush gear, kan di Indonesia murah tapi di Malaysia mahal. Karena kan nilai kursnya ya," kenang Atta.
