Berita Palembang
JENDERAL TNI Bintang Satu Asal Komering Ini Berupaya Setiap Pagi Cuci Kaki Ibunya, Ini Kisahnya!
Brigjen Jauhari Agus Suraji SIP Ssos adalah asli orang Komering, yang lahir di Palembang, pada 11 September 1965.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Danrem 044/Garuda Dempo, Brigadir Jenderal (Brigjend) TNI Jauhari Agus Suraji SIP, Ssos terharu dan menangis saat menceritakan kisahnya ketika kembali diminta bertugas di Kota Palembang.
Kedua bola Mata Jenderal Bintang Satu ini berkaca-kaca dan tidak dapat mengungkapkan betapa bersyukur dirinya, dapat kembali ke kampung halamannya setelah sekian tahun bertugas sebagai Paban lll/Log Ditmin Sesko TNI.
Brigjen Jauhari Agus Suraji SIP Ssos adalah asli orang Komering, yang lahir di Palembang, pada 11 September 1965.
Ketika diwawancarai tim Sripoku TV mengenai bagaimana dia dapat kembali bertugas di Palembang, Jauhari bercerita bahwa dirinya kaget, karena awalnya dirinya tidak diusulkan untuk pindah tugas ke Palembang.
Hal yang paling membuatnya bahagia atas penugasannya di Palembang sehingga membuatnya menangis adalah karena ingin memberikan perhatian sepenuhnya kepada sang ibu yang sudah berusia sekitar 70 tahun.
"Saya terharu, saya punya orang tua tinggal ibu yang butuh perhatian saya, umurnya 70 tahunan, jadi ketika saya ditugaskan kembali ke Palembang, saya bersyukur sekali," ujarnya.

Selain itu, sudah menjadi cita-citanya sendiri menjelang akhir penugasan, dirinya ingin kembali ke Palembang, walaupun masih ada waktu empat tahun lagi sebelum masa pensiunnya.
Baginya, mengabdikan diri kepada orang tua adalah hal yang paling bernilai, yang mana orang tua membutuhkan perhatian dari anak-anaknya untuk memberikan semangat kepada dirinya.
"Saya ingin mengabdikan diri kepada orang tua, oleh karena itu saya selalu berupaya setiap pagi mencuci kaki ibu, dimana ridho orang tua adalah Ridho Allah SWT," ujarnya.
Dia juga bercerita mengenai awal menjadi seorang anggota TNI, yang ingin menghilangkan mitos dari orang tua bahwa orang Sumsel sulit menjadi anggota TNI.
"Saya tidak percaya itu diam-diam saya mendaftar, alhamdulillah masuk, membuktikan bahwa tidak hanya orang Jawa, orang Sumatera juga bisa menjadi anggota TNI," ujarnya.
Hal menarik lainnya, pria memiliki hobi berdiskusi ini memiliki kebiasaan selalu mengamalkan puasa
Senin-Kamis.
Menurutnya, tidak hanya pahala, puasa juga dapat membiasakan diri untuk hidup prihatin, merasakan kehidupan orang yang kesusahan.
"Selain itu juga untuk kesehatan diri sendiri," kata dia.