Berita Palembang
Cerita Rohman Manusia Perahu, Kakinya Lumpuh Setiap Hari Berkayuh Perahu Susuri Sungai Musi
Setiap hari dirinya menyusuri Sungai Musi, mengayuh perahu di tengah kondisi keterbatasannya karena sudah lama menderita lumpuh.
Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Selama 30 tahun Rohman si manusia perahu terpaksa menghabiskan waktu di atas sebuah perahu.
Setiap hari dirinya menyusuri Sungai Musi, mengayuh perahu di tengah kondisi keterbatasannya karena sudah lama menderita lumpuh.
Berdasarkan informasi yang dihimpun,
Sehari-hari Rohman menyambung hidup dari belas kasih masyarakat.
Ada yang memberi makan nasi bungkus, minum dan kebutuhan lainnya.
Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda Mengatakan, Pemerintah Kota Palembang melalui dirinya mendapatkan informasi pertama kali dari postingan di media sosial yang kemudian viral.
• Kisah Rohman Manusia Perahu di Sungai Musi Palembang Bertahan Hidup Selama 30 Tahun
• Update Virus Corona di Sumsel, Bertambah 30 Kasus, Kini Kasus Positif Covid-19 Total 1.188
Sebagai bentuk kepedulian, akhirnya Rohman dipindahkan agar bisa mendapatkan perawatan di RSUD Bari Palembang.
"Kemarin kita jujur kaget saat dengar ada manusia perahu, selama 30 tahun tinggal di atas perahu tidak ada sama sekali keluarga bahkan tanpa identitas.
Makanya, kita bawa ke RSUD Bari untuk dirawat dan dicek kesehatannya lalu kita bawa ke Panti Jompo Tresna Werdha," jelasnya, Selasa (9/6/2020).
Menurutnya, diusia lanjut manusia perahu dalam kondisi cukup memprihatinkan, karena selain tidak ada kelengkapan identitas penduduk ia juga sedikit sulit untuk berbicara.
"Bicara bisa cuma terbatas. Malah jangan-jangan dia tidak tahu informasi luar, siapa walikota, siapa presiden kita karena tidak ada ada televisi juga di perahunya.
• Update Kondisi PNS Pasca Dijambret di Depan Mapolrestabes Palembang, Isi Tas Baju dan Make-up
• Jalan Coran Beton Buatan Kodim 0403/OKU di Desa Semu Langsung Dipakai Warga Angkut Sayur dan Kopi
Nah, setelah dirawat di Panti Jompo kita akan buatkan identitas dirinya sebagai warga Palembang alamat di Panti Jompo," jelasnya.
Selain itu, diungkapkan Fitri selama proses pemindahan dari perahunya, Rohman sempat sulit diajak untuk berkomunikasi karena merasa asing dengan kondisi keramaian orang.
"Tetapi setelah kita bujuk akhirnya mau untuk dicek kesehatan. Selama tinggal di Panti Jompo semua merupakan tanggung jawab kami sebagai pemerintah," tegasnya.