Dua Dokter di Wuhan Meninggal, Kulitnya Menghitam Bersumber dari Covid-19 yang Mempengaruhi Hati
Hal ini tentunya memicu reaksi marah publik tentang cara pemerintah menangani Covid-19.
SRIPOKU.COM - Dr Yi Fan, satu dari dua dokter di Wuhan, China yang dilaporkan kulitnya menghitam karena terinfeksi Covid-19.
Bersama koleganya Dr Hu Weifeng sama-sama terinfeksi pada 18 Januari.
Sehingga Beberapa hari terakhir, nama Hu Weifeng sedang ramai diperbincangkan masyarakat China.
Ia merupakan dokter garda terdepan di China tengah.
Pada hari Selasa, 2 Juni 2020, Hu Weifeng dikabarkan meninggal dunia.
• Kabar Bahagia dari Pemerintah, Akhirnya Indonesia Bisa Hasilkan Vaksin Virus Corona, Ada 1 Kendala
• Bak Tak Jera, Baru Saja Bebas Tingkah Ferdian Paleka Kembali Tuai Sorotan, Ngaku Betah di Penjara!
Hal ini tentunya memicu reaksi marah publik tentang cara pemerintah menangani Covid-19.
Dr Hu meninggal setelah lima bulan berjuang melawan virus corona.
Sekitar bulan Maret 2020, ia sempat jadi bahan pemberitaan sejumlah media dunia.
Hal ini terjadi ketika kulitnya menghitam dikarenakan "masalah pada fungsi hati" selama mendapat pengobatan virus corona.
Hingga saat ini, penyebab kematian Hu Weifeng masih belum diketahui.
Kabar itu langsung memantik reaksi publik China, dengan media sosial dipenuhi kemarahan.
Mengutip dari Kompas.com, kulit menghitam disebabkan liver mereka yang mengalami kerusakan dikarenakan ketidakseimbangan hormon.
Peng Mei News memberitakan, pakar urologi berusia 42 tahun itu mengembuskan napas terakhir karena komplikasi yang disebabkan Covid-19.
Dokter senior di Rumah Sakit Tongji mengungkapkan sebelum meninggal, Dr Hu Weifeng mengalami koma setelah mengalami pendarahan otak pada 22 April dan menjalani operasi.
"Kami melakukan pembedahan untuk mengeluarkan cairan dari otaknya pada Sabtu (30/5/2020)," ujar dokter anonim kepada South China Morning Post.