Kompetisi Liga 1 Indonesia Tanpa Degradasi, Arema FC Yakin Persaingan Tetap Sengit Karena Hal Ini
Hasil rapat virtual PSSI bersama perwakilan klub Liga 1 Indonesia dan Liga 2 Indonesia, Selasa (2/6/2020) kemarin, melahirkan beberapa poin usulan.
"Ya, kita harus bersahabat dengan Covid-19. Dibilang menyerah ya tidak, justru kami berusaha merangkul dia ibaratnya kowe ojo ganggu aku aku gak ganggu kowe (kamu jangan ganggu kami dan kami tak ganggu kamu), kan begitu. Menyerah itu justru yang duduk diam, menunggu Covid-19 ini hilang. Nah itu menurut saya menyerah. Covid ini tidak akan hilang dalam waktu dekat," jelasnya.
"Kalau industri ini tidak jalan, banyak yang terdampak dan merugi. Kita harus memikirkan di luar kita. Bagaimana nasib banyak orang di dalam industri ini. Makanya Arema berpikir seperti itu. Apalagi program pemerintah juga begitu 'new normal', cocok wes," tambah pria berkacamata itu.
Selain itu, menurutnya stakeholder sepak bola juga perlu ingat selain untuk memperjuangkan kompetisi demi klub, juga demi Timnas Indonesia yang bakal berlaga di World Cup 2021 U-20.
"Tahun 2021 Indonesia itu tuan rumah World Cup U-20 dan ini juga menjadi arahan presiden bahwa tidak hanya sukses sebagai tuan rumah tapi juga sukses secara prestasi. Kalau menset sudah berubah itu lebih enak, tapi kami tidak memaksa. Kalau kita menunggu terus, bola tidak berlanjut sampai nunggu Corona hilang, bagaimana nasib semua orang yang bekerja di industri. Suka gak suka kultur harus diubah namun tetap lebih ketat menjaga kebersihan dan kesehatan," katanya.
Madura United Tetap Menolak Liga 1 Indonesia 2020 Berlanjut
Berbeda dari Arema FC, tim lain asal Jawa Timur, Madura United tetap tak ingin kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 dilanjutkan.
Melalui Dirut PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), Ziaul Haq, ia mengatakan bahwa rasa kemanusiaan saat ini jauh lebih penting.
Ia tidak memungkiri bahwa kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia saat ini jauh lebih diprioritaskan.

"Madura United belum bisa menanggapi sampai PSSI memberikan keputusan. Namun, yang jelas sampai detik ini Madura United tetap menolak lanjutan kompetisi 2020," kata Ziaul Haq, seperti yang dilansir dari laman Kompas.com.
Pihak Madura United mengatakan bahwa alasan memilih menghentikan liga ialah alasan kemanusiaan.
Ziaul pun menambahkan, jika nantinya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru tetap menggelar dan melangsungkan kompetisi, pihak tim akan tetap mengikuti kebijakan tersebut.
Namun hal yang perlu digarisbawahi, tim asal Pulau Madura tersebut tidak menginginkan untuk Liga 1 Indonesia 2020 dilanjutkan dengan alasan kemanusiaan.
"Kalau misalnya kompetisi dilanjutkan, pada hakikatnya, kami siap melanjutkan kompetisi dengan segala risiko yang nantinya ditanggung enteng oleh federasi," jelasnya menambahkan.
Lebih lanjut, jika benar kompetisi Liga 1 Indonesia 2020 akan dilangsungkan, terdapat opsi untuk menggelar laga yang fokuskan di Pulau Jawa.