Sniper AS Rela Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Berturut-turut Demi Tembak Mati Jenderal Ini!

Sniper atau penembak runduk adalah seorang prajurit infanteri secara khusus terlatih mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
allthatsinteresting.com/YouTube via All That's Interesting
Sniper AS, Carlos Hathcock 

Kemampuan Carlos sebagai penembak jitu langsung ketahuan ketika dirinya berlatih menembak di pusat pendidikan USMC, Camp Pendleton.

Sehingga para intruktur selalu mengirimkan Carlos di setiap ajang lomba menembak.

Sewaktu ditempatkan di Company E, 2nd Battalion, 4th Marines, Hawai, Carlos berhasil memenangi lomba tembak Pacific Division dengan mudah.

Usai tugas di Hawai, Carlos ditarik lagi ke AS dan ditempatkan di Marine Air Station, Cherry Point, North Carolina.

Berbagai kejuraan menembak kembali dimenangi Carlos dengan score 248 sementara nilai tertinggi yang kemungkinan bisa dicapai oleh para sniper adalah 250.

Nilai 248 yang pernah dipecahkan oleh Carlos belum ada yang melampaui hingga saat ini.

Sniper AS, Carlos Hathcock.
Sniper AS, Carlos Hathcock. (via Intisari)

12 Sniper Paling Mematikan di Dunia, Menembak dari Jarak hingga 2500 Meter, No 11 Ada di Indonesia!

Tahun 1965 ketika USMC menggelar lomba menembak Wimbledon Cup di Camp Perry yang diikuti lebih dari 3000 petembak, Carlos kembali memenangkan lomba yang di kalangan USMC merupakan lomba tembak paling elit.

Pada tahun 1966 ketika Carlos ditempatkan ke Vietnam yang kemudian dilanda perang besar yang melibatkan puluhan ribu pasukan AS, tugas utamanya bukan sebagai pasukan tempur melainkan Polisi Militer.

Peran Carlos sebagai sniper baru terlaksana ketika Kapten Marinir Edward James Land bermaskud menggalakkan ketersediaan sniper di setiap peleton pasukan marinir.

Sebagai peraih piala juara menembak Winbledon Cup, Carlos kemudian ditempatkan di medan tempur yang terkenal ganas, Bukit 55, dengan tugas spesifik melumpuhkan para petinggi Vietcong dan Pasukan Vietnam Utara serta melumpuhkan sebanyak mungkin sniper lawan ( countersniper).

Kehadiran Carlos yang didampingi seorang observe (spotter) berpengalaman dan kebetulan dibesarkan di kawasan Pasifik yang beriklim tropis banyak membantu Carlos.

Tembakan jitu Carlos pun segera memakan korban.

Puluhan personel Vietcong dan pasukan Vietnam Selatan tewas akibat tembakan maut Carlos yang bersenjata Winchester Model 70.

Salah satu taktik Carlos untuk menghabisi Vietcong adalah menembak personel yang berada di baris paling depan dan selanjutnya menghabisi Vietcong yang berada di barisan paling belakang.

Pasukan Vietcong yang kebingungan dan berusaha bersembunyi kemudian menjadi sasaran tembakan jitu Carlos satu demi satu hingga semua personel Vietcong habis.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved