Breaking News

Mitos atau Fakta, Mengendarai Motor Tanpa Jaket Berisiko Paru-paru Basah?

Anjuran dari orang-orang terdekat untuk menggunakan jaket saat mengendarai motor agar terhindar dari penyakit paru-paru basah.

Editor: Bejoroy
www.aktualpost.com
Ilustrasi. Salah satu perlengkapan berkendara selain helm dan sarung tangan adalah jaket. Jaket tak hanya berguna untuk menunjang keselamatan saja, tapi memiliki fungsi penting lainnya. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Salah satu perlengkapan berkendara selain helm dan sarung tangan adalah jaket. Jaket tak hanya berguna untuk menunjang keselamatan saja, tapi memiliki fungsi penting lainnya.

Mungkin Anda pernah mendengar anjuran dari orang-orang terdekat untuk menggunakan jaket saat mengendarai motor agar terhindar dari penyakit paru-paru basah.

Tak sedikit yang menyepelekan anjuran tersebut karena dianggap hanya mitos.

10 Hari Operasi Ketupat Musi 2020, 293 Kendaraan Disuruh Putar Balik, Pemudik Naik Motor Mendominasi

Inilah Rahasia Mitos 81 Letak Tahi Lalat di Seluruh Tubuh: Bibir Atas Kanan = Banyak rezeki, Pandai

Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:

"Memang belum ada penelitian bahwa orang yang mengendarai motor tapi tidak pakai jaket itu kena penyakit paru-paru basah," kata dokter Spesialis Paru, Agus Dwi Susanto, kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Agus menambahkan, secara teori dan logika, orang yang mengendarai motor tanpa jaket berpotensi lebih besar terkena penyakit pada bagian paru-parunya daripada orang yang mengenakan jaket.

Menurutnya, aktivitas pernafasan orang yang tidak mengenakan jaket saat mengendarai motor akan berjalan tidak normal. Penyebabnya, adanya tekanan udara dari luar bagian dadanya.

"Padahal, saat menghirup udara terdapat berbagai kuman atau partikel jahat yang ikut terbawa ke dalam paru-paru. Maka itu, udara dan partikel jahat itu harus dikeluarkan, yakni ketika menghembuskan nafas," ujar Agus.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Dengan begitu, bagian dada membutuhkan perlindungan, seperti menggunakan jaket atau rompi pelindung. Sehingga, aktivitas bernafas tetap berjalan normal ketika berkendara.

"Kalau dikatakan korelasi langsung dengan penyakit paru-paru basah, ya tidak ada. Tapi tanpa menggunakan jaket ini meningkatkan risiko. Misalnya ada kuman masuk, tapi kamampuan bernafasnya terhambat. Kemudian, kuman itu mengendap. Oleh karena itu, korelasinya enggak langsung tapi bersifat akumulatif," kata Agus.

Agus menjelaskan, paru-paru basah sendiri adalah istilah dari salah satu jenis penyakit pada paru-paru. Penyakit lain yang juga bisa timbul adalah tuberculosis (TBC).

"Penyakit paru-paru basah kan pemahaman orang awam saja. Tapi secara terminologi, maksudnya adalah peradangan di bagian paru-paru karena kuman," ujar Agus.

Penulis: Donny Dwisatryo Priyantoro

Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://otomotif.kompas.com/ dengan Judul:
Mitos atau Fakta, Naik Motor Tanpa Jaket Berisiko Paru-paru Basah?

Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:

ilustrasi
https://covid19.go.id/p/berita/infografis-covid-19-28-mei-2020
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved