Berita Sriwijaya FC

Libur Kompetisi, Striker Sriwijaya FC Rudiyana Bisa Rayakan Lebaran Bareng Keluarga di Bandung

Striker Sriwijaya FC Rudiyana bersyukur momen lebaran bisa kumpul bareng keluarga di Bojongsoang, Bandung.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Istimewa
Striker Sriwijaya FC Rudiyana bersama istri tercintanya, Shani Zakiyyah. 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Striker Sriwijaya FC Rudiyana bersyukur momen lebaran bisa kumpul bareng keluarga di Bojongsoang, Bandung.

"Lebaran agenda kumpul keluarga. Soalnya dari kemarin gak keluar keluar. Aman Insya Allah," ungkap Rudiyana kepada Sripoku.com.

Menurut mantan striker Sulut United ini dan PSIM untuk menu lebaran tahun ini di Bandung pada dasarnya sama dengan di tempat lain, ketupat dan opor.

"Di Bandung sama aja. Ketupat, opor. Minal Aidin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin," kata Rudiyana.

Menurut pesepakbola kelahiran Bandung, 4 Mei 1992, berbagai hal dilakukan untuk mengisi hari-hari selama pandemi Virus Corona dengan diberlakukannya Social Distancing alias di rumah aja guna menghindari penyebaran covid-19 Virus Corona.

Terlebih di kawasan Bojongsoang perumahan Bandung Jawa Barat tempat tinggalnya striker andalan Sriwijaya FC Rudiyana yang melakukan pembatasan alias lockdown wilayah.

Kondisi ini tak hanya memaksa dirinya harus latihan olahraga fisik di teras garasi, ia pun harus mempunyai kegiatan di rumah agar tidak bosanan.

Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah Rasakan Sensasi Lebaran Yang Beda Tak Ada Yang Spesial

WALIKOTA Alpian Maskoni Mendadak Minta Gugus Tugas Perketat Pintu Masuk ke Pagaralam, Ini Alasannya!

Video : Ini Alasan Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah Tetap Latihan di Hari Lebaran

Rudiyana melihat ada hikmah dalam menyikapi kondisi dampak dari bencana Covid-19 penyebaran Virus Corona hingga membuat semua orang untuk meninggalkan aktivitas biasanya di luar. Ia pun berharap segera kembali normal.

"Mungkin biasa gerak-gerak sekarang disuruh diam. Aktivitas terbatas. Agak gimana ya. Mau ngelakuin ini banyak gak bisa dilakukan," ucap suami Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017.

Menurut bomber pemilik kostum nomor punggung 29 ini, selama latihan mandiri pada libur kompetisi kali ini dirinya tidak dapat melakukan latihan di lapangan terbuka.

Rudiyana sang pencetak gol pada laga perdana kompetisi Liga 2 Indonesia 2020.saat menundukkan PSIM lalu berharap sekali bencana Covid-19 virus corona ini segera berakhir.

"Harapannya yang pasti cepat pulih keadaan seperti normal cepat selesai masalah Covid-19. Biar kita bisa beraktivitas," tutur eks striker Sulut United.

Ia menyatakan sedih jika kompetisi ini nantinya harus dihentikan yang mengingatkan pembekuannya kompetisi Liga beberapa tahun silam.

"Teringat waktu dibekukan masih ada Piala Presiden sama Piala Torabika karena masalah FIFA. Tapi kalau sekarang ini karena kondisi alam. Rasanya sedih juga karena kita sudah persiapan dari awal. Tiba tiba begini," ujarnya.

Ia optimis jika perkiraan 1 Juli 2020 kompetisi kembali digulirkan, Tim berjuluk Laskar Wong Kito ini bakal menemukan performa puncak saat di pertandingan nanti.

"Sekarang kalau habis lebaran dikumpulkan dan Juli sudah mulai. Kita maksimalkan waktu 1 bulan untuk bisa ke puncak kompetisi," ujarnya.

Rudiyana pun sepertinya sudah tak sabaran kakinya untuk menjebol gawang setiap lawan yang bakal dihadapi.

"Saya kemarin sempat lihat videonya besoknya saya baru nonton video full sebagai evaluasi saya. Kekurangan khususnya saya. Faktor ketenangan, beberpaa peluang saya punya. Dari kurang kenal dan kesiapannya juga. Kedepannya saya sudah lebih tahu lagi pelajaran dari pertandingan kemarin," pungkasnya.

Seperti diketahui pada musim kompetisi ini, Rudiyana mengajak istri tercintanya Shani Zakiyyah yang dipersuntingnya sejak 29 Januari 2017 tinggal di kontrakan kawasan Jl Puncak Sekuning Palembang.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Dodo Hamid dan Ai Kartini yang telah banyak pengalaman merumput di tim besar seperti Persib Bandung, Persis Solo, PSIM Yogyakarta dan Sulut United, mengaku memiliki kesan dan cerita manis di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring.

"Paling berkesan waktu angkat trofi juara ISL bersama Persib Bandung di Jakabaring pada 2014. Itu momen spesial yang tak bisa dilupakan. Awal karir jadi bagian juga juara di Palembang. Ada cerita manis di Jakabaring,” katanya

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved