Berita Sriwijaya FC

Ini Alasan Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah Tetap Latihan di Hari Lebaran

Kiper utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah memgaku tidak pernah libur dan masih latihan meski tengah berlebaran di Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (2

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Istimewa
Kiper utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah latihan di Tasikmalaya, Jawa Barat. 

"Saya kurang tertarik ke sana (jadi ASN). Saya senang seperti sekarang ini buka usaha kecil kecilan. Buka kedai Ayam Geprek sama jualan baju anak kecil yang sisa ekspor. Ada online ada toko semacam ruangan. Di pinggiran sama ayam," ungkap penjaga gawang yang mengenakan kostum nomor punggung 90.

Diakui Imam, untuk meraih gelar sarjana tidaklah mudah karena membutuhkan waktu sampai 10 tahun lantaran sambil nyambi menekuni profesinya sebagai kiper tim sepakbola profesional.

"Sampai 10 tahun. Kuliah itu waktu itu lagi ikut di Persib. Sempat dua kali keluar. Mereka sudah tahu banyak pemain Persib kuliah di situ. Gak masalah. Izin kerja sepakbola," terangnya.

Pria asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini berprinsip mengenyam pendidikan di perguruan tinggi bukanlah upaya jalan untuk meraih pekerjaan seperti menjadi ASN.

"Yang pertama untuk meningkatkan SDM, pergaulan. Pendidikan nomor satu. Setelah pensiunan bola masak tamatan SMA. Gak terlalu susah nyari kerja. Bukan ngerendahkan. Ilmu belajar itu penting," paparnya.

Kalaupun untuk menjadi pekerja di luar buka usaha sendiri, Imam mengaku menyukai pekerjaan yang berkaitan dengan olahraga.

"Kerja di KONI berhubungan olahraga. Menurut saya gak terlalu beban. Makanya sejak sekarang sambil usaha tambahan. Kita kan gak selamanya di bola. Amit-amitlah apalagi kalau cedera," kata Imam.

Menjalani buka puasa di masa libur panjang masa krisis pandemi covid-19 virus corona, Kiper Utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah tetap dengan menu kesukaannya es jeruk kelapa dan bala bala.

Menurut mantan kiper Persebaya Surabaya ini, dipilihnya menu pembuka di saat beduk azan maghrib itu lantaran menginginkan sajian yang segar-segar.

"Yang penting ada yang seger seger es jeruk kelapa. Bala-bala atau bakwan," katanya.

Imam kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Desember 1989 mengaku makan sahur bulan ramadhan tahun ini dirinya tak hanya berdua dengan istri tercinta, melainkan juga bertiga bersama putru sulungnya, Alzena Aurora Areen.

"Anak yang gede udah nau 4 tahun kalau sahuran ikut. Dia bangun juga setengah empat. Tapi buka puasa masih jam 10 atau setengah sebelas. Ikutan anak kakak saya. Kalau keluarga besar, Bapak saya di Bandung. Ibu saya di Tasik. Semua di rumah nenek saya di Bandung. Di Tasik sini ada kakak kerja PNS sama adik juga kerja di BJB," terangnya.

Meski di bulan puasa ramadhan dan krisis pandemi covid-19 virus corona, Kiper utama Sriwijaya FC Imam Arief Fadilah masih tetap berupaya latihan di lapangan Manonjaya Tasilmalaya.

"Masih tetap pagi dan sore latihan. Tapi gak berat. Cuma yang pagi pembentukan otot perut. Sorenya ke lapangan Alun Alun Manonjaya berupa melakukan seperti biasanya latihan para kiper," kata Imam.

Kiper yang berhasil menyandang gelar sarjana Ekonomi Manajemen Universitas Pasundan Bandung menjalani puasa bersama dengan keluarga besar di Tasikmalaya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved