Polres Pagaralam Peringatkan Kemungkinan Kasus Pencurian Meningkat, Auman Harimau Bisa Jadi Modus
Namun saat ini kondisi saat ini Pagaralam masih dalam musim paceklik, pasalnya belum semua daerah sudah memasuki musim panen kopi.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Refly Permana
Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Saat ini, Pagaralam akan memasuki musim panen kopi.
Namun saat ini kondisi saat ini Pagaralam masih dalam musim paceklik, pasalnya belum semua daerah sudah memasuki musim panen kopi.
Sudah menjadi kebiasaan jelang musik kopi atau pada saat musim paceklik angka tindak kriminal di Kota Pagaralam sedikit meningkat, terutama kasus pencurian.
• Pembangunan Gedung PLHUT di Musi Rawas Dimulai, Bupati Letakkan Batu Pertama Pembangunan
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Rabu (20/5/2020) menyebutkan, saat ini memang kasus pencurian mulai marak terjadi di Pagaralam.
Namun hal ini sudah diantisipasi oleh pihak Polres Pagaralam.
Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara SIK MH memantau memang ada kenaikan kasus pencurian menjelang Lebaran.
"Gangguan Kamtibmas saya memantau mengalami kenaikan jelang lebaran ini terutama kasus pencurian. Namun alhamdulillah sudah ada dua kasus yang sudah kita ungkap dan tindakan tegas terukur," katanya.
Kapolres mengimbau akan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan saat ini agar tidak menjadi korban pencurian, ikuti imbauan pemerintah untuk stay at home.
"Hal ini sangat efektif selain mencegah penularan Covid-19, juga mencegah terkena atau menjadi korban kejahatan," imbaunya.
Sementara itu Kapolsek Pagaralam Utara, AKP Heri Widodo juga menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak termakan isu yang membuat warga takut.
• Jumlah PDP Reaktif Rapid Test di PALI Bertambah, Salah Satunya Seorang Anggota Polsek Penukal Abab
Seperti isu kembali adanya harimau di Pagaralam. Pasalnya bisa saja hal itu sengaja dibuat oleh oknum agar petani takut kekebun.
"Saat ini sudah akan masuk musim kopi, jadi diharapkan masyarakat terutama petani untuk tidak mudah termakan berita atau kabar burung.
Seperti adanya kabar kembali ada warga yang mendengar suara harimau. Kita khwatir hal ini merupakan modus kejahatan dengan cara menteror warga agar takut kekebun.
Sementara pelaku bisa leluasa mengasak hasil panen petani," katanya.
Jadi pihaknya berharap masyarakat Pagaralam saat ini tetap waspada namun jangan panik dan takut terkait isu Harimau tersebut.
"Tetap waspada namun jangan takut hingga meninggalkan kebun yang akan panen. Jika ada temuan terkait harimau segera laporkan kepihak terkait untuk dicek kebenarannya," harapnya.