Hujan Deras, Material Longsor Tutup Dua Badan Jalan di Kecamatan Semendo Darat Ulu Muaraenim
Diguyur hujan deras, dalam satu hari dua kali terjadi longsor Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muaraenim.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Diguyur hujan deras, dalam satu hari dua kali terjadi longsor Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muaraenim.
Dari informasi yang berhasil di himpun Jumat (15/5/2020), bahwa sedikitnya terdapat dua lokasi bencana longsor yang materialnya menutup badan jalan.
Meski tidak ada korban jiwa namun cukup membuat masyarakat kerepotan untuk akses keluar masuk kendaraan.
• MOBIL Sedot WC Terguling di Tanjung Api-api Palembang, Disaksikan Penjual Pempek, Ini Penampakannya!
Menurut salah seorang warga, Zukarnain (35), membenarkan bahwa wilayah Semendo terjadi longsor di dua titik.
Lokasi longsor pertama terjadi di Desa Tanjung Agung, Kecamatan SDU, perbatasan dengan dengan Desa Tanjung Tiga.
Akibatnya dua desa, yakni Dusun IV Perencol, Desa Tanjung Tiga, dan Desa Pelakat terisolir.
Lokasi longsor kedua, yakni akses jalan menuju Madrasah Aliyah Raudhatun Nasihin (MARN) Desa Aremantai, beruntung kondisi tersebut tidak mengganggu aktivitas siswa lantaran saat ini proses belajar dilakukan di rumah.
Dikatakan Zulkaranain, peristiwa itu terjadi lantaran sejak semalam kawasan perbukitan Semendo Raya diguyur hujan deras sehingga tanah yang berada di dataran tinggi tak sanggup menahan debit air dan terjadilah longsor menimpa badan jalan sekitar pukul 03.00.
Walaupun tidak ada korban jiwa, namun aktivitas warga sangat terganggu termasuk kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa lewat.
Sementara itu, Brigpol Fitrus selaku Babhinkamtibmas Wilayah Kecataman SDU, membenarkan kejadian longsor yang menutup akses jalan menuju beberapa desa dalam wilayah Semendo.
• Polres Prabumulih akan Penjarakan Warga tak Patuh Protokol Kesehatan & Tolak Tindakan Medis Covid-19
Dan saat ini, pihaknya bersama perangkat desa dan warga secara gotong royong membersihkan material longsor dengan alat manual.
Untuk itu, ia berharap ada alat berat mengingat longsoran tersebut cukup banyak yakni lebar sekitar 15 meter dan panjang 40 meter serta ketinggian material tanah di atas badan jalan mencapai tiga meter.
"Saat ini puluhan warga dari tiga desa yakni Desa Tanjung Agung, Desa Pelakat dan Desa Tanjung Tiga masih terus bergotong royong membersihkan material longsoran tersebut," pungkasnya.
CAPTION FOTO :
Longsor : Warga bergotong royong membersihkan material dengan alat manual