Mengenang 22 Tahun Tragedi Trisakti, Aksi Damai Mendadak Mencekam, 4 Mahasiswa Tewas Tertembak
Kejadian tersebut menewaskan empat mahasiswa setelah mengalami penembakan, saat aksi segera berakhir.
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Tepat hari ini 22 tahun lalu, Tragedi Trisakti terjadi.
Kejadian tersebut menewaskan empat mahasiswa setelah mengalami penembakan, saat aksi segera berakhir.
Aksi demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Soeharto.
Namun kejadian kekejaman aparat pada aktivis kala itu menjadi tragedi berdarah yang masih diingat hingga kini.
Bahkan keadilan bagi keluarga masih dinanti.
Seperti apa kejadian di Universitas Trisakti waktu itu? Siapa saja yang jadi korban tragedi? berikut penjelasannya seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
• Bayi Usia 5 Bulan Positif Covid-19 Meninggal Dunia, Sumber Penularan Masih Dicari
• Tes Kepribadian: Hewan Pertama yang Kamu Lihat Pada Gambar, Bisa Ungkap Kepribadianmu
Demonstrasi mahasiswa di Universitas Trisakti merupakan rangkaian aksi mahasiswa yang menuntut reformasi sejak awal 1998.
Aksi mahasiswa semakin terbuka dan berani sejak Soeharto diangkat menjadi presiden untuk ketujuh kalinya dalam Sidang Umum MPR pada 10 Maret 1998.
Para aktivis geram karena pemerintah dinilai telah melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), hingga menyeret negara ke dalam krisis moneter.
Sehari setelah kejadian, Harian Kompas, Rabu (13/5/1998) menurunkan berita dengan judul Insiden di Universitas Trisakti: Enam Mahasiswa Tewas.
Keenam mahasiswa tersebut diumumkan Rektor Universitas Trisakti Prof Dr Moedanton Moertedjo.
Mereka tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang diduga ditembakkan oleh aparat.
Salah satunya disebut berasal dari jalan layang Grogol (Grogol fly over).
Berikut ini para korban Tragedi Trisakti:
Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996) Alan Mulyadi (Fakultas Ekonomi, angkatan 96)
Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan 95) mengalami luka tembak di punggung
Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan 96) mengalami luka tembak di pinggang
Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96)
Hafidi Alifidin (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) mengalami luka tembak di kepala.
• Korsel dan Singapura Hadapi Wabah Covid-19 Gelombang Kedua
• Inilah 3 Cara Menjaga Kesehatan Saluran Pernapasan di Tengah Pandemi Covid-19: Berhenti Merokok