Ikuti Rapat Virtual, KONI Sumsel Minta Kepastian 10 Cabor Dipertandingkan di PON Papua
KONI Provinsi Sumsel meminta KONI pusat dan pantia PON Papua memastikan dipertandingkannya 10 cabang olahraga (Cabor)
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- KONI Provinsi Sumsel meminta KONI pusat dan pantia PON Papua memastikan dipertandingkannya 10 cabang olahraga (Cabor).
Sepuluh cabor ini adalah balap sepeda, ski air, bridge, kriket, dansa, gateball, petangue, soft tenis, tenis meja, dan woodball.
Kepastian ini penting dibuat mengingat pengunduran PON XX Papua pada Oktober 2021.
Dengan diundurnya PON, maka panita punya cukup waktu untuk menyiapkan ke-10 venue cabang olahraga tersebut.
“Sumsel mengusulkan 10 cabang olahraga dipertandandingkan saat PON di Papua. Dengan pertimbangan hampir satu tahun lebih kita mempersiapkan terus terang pak ketua kasihan dengan atlet-atlet cabor-cabor yang memang kebutuhan sekali untuk eksis ke PON 2021,” ungkap Ketum KONI Sumsel, H Hendri Zainuddin SAg SH saat menggelar rapat secara virtual pengurus KONI pusat dengan para Ketua KONI daerah, Selasa (12/5/2020).
• PETANI Tomat di Pagaralam Tersenyum, Harga Tomat Melonjak Naik, Petani Cabai Kalah Hoki
• Viral TikTok Pegawai Kejaksaan Parodikan Video Dugem, Kejati Sumsel Sudah Siapkan Sanksi
• Beny Nekat Edarkan Narkoba Jenis Sabu-sabu di Bulan Ramadan, Pasrah Dikepung Petugas Polres Muba
"Jadi mohon pak ketua, mari kita marathon untuk menyelesaikan persoalan ini karena persoalannya cuma saya lihat ada di persoalan venue di Papua. Mohon jadi pertimbangan, ketegasan soal 10 cabor yang akan kita pertandingkan," kata Hendri yang juga Manajer Tim Sriwijaya FC.
Menurut catatan Humas KONI Sumsel, ke-10 cabor dimaksud, Balap Sepeda, Ski Air, Bridge, Kriket, Dansa, Gateball, Petangue, Soft Tenis, Tenis Meja, dan Woodball.
Menurut Hendri, dengan dindurnya PON tentu saja menjadi kesempatan daerah untuk mempersiapkan atlet-atlet yang akan mewakili daerah masing-masing.
Lebih dari itu, tentu memberikan kesempatan kepada Provinsi Papua mempersiapkan diri, terkhusus untuk 10 cabor yang hingga kini belum ada kepastian akan dipertandingkan.
"Melihat perkembangan covid dan setiap hari ada keputusan-keputusan, saya ingin kita sering betul-betul ada komunikasi begini. Kita dengan hari ini Pemerintah Pusat mengeluarkan kebijakan bahwa semua aktivitas 45 tahun boleh beraktivitas artinya Ketua Umum di bawah 45 tahun boleh ke Jakarta pak. Kalau yang di atas 45 tahun disalahi. Artinya itu bisa kita sikapi bagaimana menyikapi keputusan-keputusan itu dan yang lainnya. Acara seperti ini sering kita galakkan supaya dapat satu kesimpulan yang baik," papar pengusaha asal Payaraman, Kabupaten Ogan Ilir.
Menanggapi usulan KONI Sumsel tersebut, Marciano mengatakan akan membahas tentang ke-10 cabor tersebut bersama pengurus lainnya dan panitia. Dia juga berharap agar 10 cabor tersebut dipertandingkan, apalagi dengan diundurnya PON Papua.
“Hal ini pasti akan kita bahas bersama,” katanya seraya menegaskan bahwa PON Papua dipastikan diundur dan akan digelar pada 2 Oktober sampai 13 Oktober 2021.
Pada kesempatan itu juga Ketum KONI pusat, Marciano mengharapkan agar KONI daerah dan Cabor tetap menyiapkan atletnya dengan baik, dengan program yang sudah direncanakan. Sehingga saat PON Oktober 2021 nanti atlet dalam kondisi terbai.
“Konidisi sekarang ini, harus menjadi tantangan bagi setiap daerah untuk menyiapkan atlet atau tim terbaik,” katanya.
Marciano juga mengharapkan, dengan kondisi Covid-19 dan diundurnya PON Papau, KONI daerah tetap memperbesarkan hati para atlet, sehingga tetap giat berlatih, sehingga diharapkan menjadi yang terbaik.
Rapat dipimpin langsung Ketum KONI pusat, Marciano Norman. Sementara KONI Sumsel juga dihadiri Sekum Suparman Roman, Waketum I Ahmad Yani, dan Kabid Humas dan Media, Rustam Imron.
