Penderita Hydrocephalus di Indralaya OI Ini Masih Berusia Sembilan Tahun, Ibunya Lumpuh, Butuh Dana
Rozali masih berusia sembilan tahun, tetapi hidup yang ia lalui tak kalah berat dengan mereka yang sudah dewasa atau bahkan yang sudah berusia lanjut.
Penulis: RM. Resha A.U | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Resha
SRIPOKU.COM, INDRALAYA - Rozali masih berusia sembilan tahun, tetapi hidup yang ia lalui tak kalah berat dengan mereka yang sudah dewasa atau bahkan yang sudah berusia lanjut.
Warga Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir ini mengalami Hydrocephalus yang membuat kepalanya menjadi besar secara tidak normal.
Rozali yang seharusnya sudah duduk di kelas IV Sekolah Dasar ini, hanya mampu terbaring.
Alih-alih berbicara normal, ia seperti anak seusia 3 tahun dari caranya mengucapkan kata per kata.
• 2 ABK yang Tewas di China Ada Warga OKI,Keluarga Kini Ambil Jalur Hukum,Katanya Dikubur Secara Islam
Kondisinya makin memprihatinkan, tatkala kedua orangtuanya pun mengalami kesulitan dari segi ekonomi.
Ayah kandungnya telah pergi meninggalkan ibunya, Jarona, yang belakangan mengalami kelumpuhan.
Melihat kondisi anaknya itu, Jarona pun berjuang sembuh agar bisa merawat Rozali.
Ia pun menikah lagi dengan Mulyadi, yang bekerja sebagai buruh bangunan.
Jarona mengaku Rozali sempat akan dioperasi pada 2011 lalu.
Sayangnya meskipun gratis, keluarga dibuat bingung karena harus membeli selang yang akan ditanamkan ke kepala buah hatinya itu, yang harganya cukup tinggi.
"Kondisinya memang sehat, tetapi kepalanya terus membesar. Kami tidak tau lagi mau ke mana," ujarnya, Jumat (8/5/2020).
Kondisi kepalanya terus membesar, sekitar 30 sentimeter. Teksturnya pun mengeras, lebih keras sejak anaknya itu terkena Hydrocephalus di umur 2 bulan.
• KAPOLDA Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri Dikenal Tegas dan Berwibawa, Sertijab di Mabes Polri Jakarta
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Ogan Ilir sudah membesuk Rozali dan berjanji akan membantu pengobatan. Dan sejauh ini belum ada tindakan.
“Kami tentu berharap dan menunggu, kami tidak tahu harus kemana lagi,” harapnya.
Bantuan pun terus mengalir dari berbagai pihak, saat cerita kondisi keluarganya menyebar dari mulut ke mulut.
Satu diantaranya, ialah Dompet Dhuafa Sumsel.
"Kami berterima kasih atas bantuan ini, tentu kami sangat terbantu," jelasnya.
Sementara itu, Manajer Program Dompet Dhuafa Sumsel Rizki Asmuni mengatakan bahwa dari hasil assessment tim Dompet Dhuafa Sumsel, Rozali berasal dari keluarga dhuafa.
Hal tersebut dilihat dari kondisi ekonomi keluarganya saat ini.
• Niat dan Tata Cara Sholat Ashar serta Tuntunan Sholat Ashar Lengkap Bacaan Arab, Latin & Artinya
"Kita bisa bantu ketahanan pangan keluarga atau pendanaan Kita akan segera merespon hal ini, dengan membantu apa yang bisa dilakukan untuk meringankan keluarga atau Rozali," jelasnya.
Pihaknya telah memberikan bantuan paket pangan, dan dilakukan assesment. Sehingga mereka dapat menentukan bantuan selanjutnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir Nurhalina mengatakan pihaknya sudah menyambangi kediaman Rozali, di Kecamatan Indralaya. Saat ini, pihaknya telah mengawasi warganya tersebut.
"Sudah kita pernah bawa ke Palembang, dan saat ini berada di pantauan Puskesmas Indralaya dan Bidan Desa," jelasnya.