Meski tak Ikut Demo, Humas RSUD Rupit Ini Ikut Dimutasi, Curhat Dirinya Dizalimi Teman Sendiri

Mereka menduga kuat kebijakan mutasi terhadap mereka berhubungan erat dengan aksi demonstrasi sebelumnya karena diduga Pemkab Muratara tidak senang.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/rahmat
Silva Sari (kiri), salah satu pegawai RSUD Rupit yang dimutasi 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) yang dimutasi masih tak habis pikir mengapa mereka dipindahkan.

Apalagi pemindahan mereka tepat dua hari setelah aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan pegawai RSUD Rupit di depan kantor DPRD Muratara, 28 April 2020.

Mereka menduga kuat kebijakan mutasi terhadap mereka berhubungan erat dengan aksi demonstrasi sebelumnya karena diduga Pemkab Muratara tidak senang dikritik.

Palembang Masih belum PSBB, Ahli Mikrobiologi Sumsel: Sudah Basi, yang Penting Sekarang Jaga Imun

Padahal pegawai RSUD Rupit yang berdemonstrasi hanya menyuarakan aspirasi dan meminta perlindungan sebagai pelayan kesehatan di tengah wabah Covid-19.

Kebingungan atas mutasi itu salah satunya dirasakan Silva Sari, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dimutasi Bupati Muratara dari RSUD Rupit ke UPT Puskesmas Karang Dapo.

Silva Sari yang menduduki jabatan Kepala Humas di RSUD Rupit ini menyampaikan curahan hatinya kepada Tribunsumsel.com, Jumat (8/5/2020).

Meskipun ia tidak terlibat dalam demonstrasi itu, namun Silva meyakini mutasi yang diterimanya sebagai imbas dari aksi demonstrasi oleh rekan-rekannya.

"Saya tidak ikut (demonstrasi). Mungkin saya dapat imbasnya saja, saya tidak tahu apa masalahnya. Mutasi ini menurut saya ada yang janggal," ujarnya.

Ular Ini Paling Mematikan Karena Bisanya, di Indonesia Sudah Makan Banyak Korban, Akibatnya Fatal

Dia mengatakan, dibalik mutasi jabatan yang diterimanya, ia menduga ada kejahatan yang tersembunyi yang dilakukan teman sejawatnya.

Namun Silva tidak menyebutkan siapa teman sejawatnya yang diduga melakukan kejahatan tersembunyi tersebut.

"Sepertinya saya dizalimi teman, tidak ada dikatakan ada, sanggup zalimi teman sejawat hanya karena sebuah jabatan," sindirnya.

Silva mengaku masih bersyukur karena banyak orang yang memberi semangat kepadanya untuk menerima apa yang menjadi keputusan atasan.

Apa Menu Sahur Hari Ini? Coba 7 Masakan Khas Padang Ini, Mudah Masaknya & Dijamin Buat Ketagihan

"Tuhan tidak ridho kalau kita sanggup melakukan semua kebohongan demi keamanan kita sendiri," katanya.

Fitri Sulviana, pegawai RSUD Rupit yang juga dimutasi mengatakan tak menyangka dirinya juga ikut dipindahkan pasca demonstrasi tersebut.

Dia mengaku ikut menyuarakan aspirasi di depan kantor DPRD Muratara kala itu bersama ratusan pegawai RSUD Rupit lainnya.

Fitri meyakini mutasi yang diterimanya berhubungan erat dengan aksi demonstrasi sebelumnya, walaupun pemerintah beralasan karena kebutuhan organisasi.

"Katanya kami dipindahkan karena kebutuhan organisasi, sedangkan di rumah sakit ini tenaga masih kurang apalagi perawat," katanya.

Polsek Pagaralam Utara Berlakukan Kawasan Wajib Pakai Masker

Menurut dia, mutasi sejumlah pegawai di RSUD Rupit tersebut secara tiba-tiba dan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya.

"Alasan mutasi juga tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba saya dipindahkan, masa gara-gara demo saya dipindahkan ke daerah pelosok," katanya.

Padahal Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan edaran agar pemerintah daerah tidak melakukan mutasi ASN termasuk tenaga kesehatan di tengah wabah Virus Corona saat ini.

"Kami berharap pemerintah daerah meninjau kembali kebijakan mutasi pegawai di rumah sakit ini. Kami minta SK mutasi kami dibatalkan," pintanya. 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved