Virus Corona di Sumsel
Curhatan Penarik Becak di Muaraenim, Ungkap Pernah Pulang tidak Bawa Uang Sejak Pandemi Corona
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Muaraenim, membagikan ribuan paket Sembako di depan pos jaga SDIT Rabbani Muaraenim
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
SRIPOKU.COM, MUARAENIM - Pandemi Virus Corona atau Covid-19 berpengaruh negatif untuk hampir semua sektor kehidupan, terutama untuk mereka yang mencari nafkah dengan pendapatan tidak seberapa.
Penarik becak contohnya, seperti yang diungkapkan oleh mereka yang berada di Kabupaten Muaraenim.
Sejak pandemi Virus Corona, para penarik becak ini beberapa kali pulang tidak membawa uang di saat mencari nafkah satu-satunya hanya dari mengayuh becak setiap hari.
Hal tersebut terungkap ketika puluhan penarik becak menerima bantuan dari Badan Amil zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Muaraenim, Kamis (7/5/2020).
• Garuda Indonesia Kembali Mengudara di Tengah Pandemi Covid-19, Ada Syarat untuk Jadi Penumpang
Untuk membantu para mustahik (orang yang berhak menerima zakat), terutama yang terkena dampak Covid-19 atau Virus Corona, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Muaraenim membagikan ribuan paket Sembako di depan pos jaga SDIT Rabbani Muaraenim, Kamis (7/5/2020).
"Hari ini, kita berikan kepada tukang becak, sebelumnya kaum dhuafa sembako dan Rp 100 ribu uang tunai," ujar Ketua Baznas Kabupaten Muaraenim, H Syachril, disela-sela pembagian Sembako untuk para tukang becak.
Menurut H Syachril, pemberian Sembako ini selain memang harus dilakukan untuk yang berhak, yakni para mustahik.
Juga untuk membantu meringankan sedikit beban hidup para mustahik yang sangat terdampak oleh Covid-19 ini.
Sebab pendapatan mereka sangat turun drastis, bahkan ada yang tidak sama sekali dan ada yang harus banting stir profesi untuk mencari nafkah.
Dikatakan Syachril, bantuan Sembako ini untuk para kaum dhuafa, mualaf, guru mengaji, dan tukang becak.
Adapun bantuan tersebut untuk kaum dhuafa sebanyak 694 orang berupa Sembako senilai Rp 150 ribu dan uang tunai Rp 100 ribu sehingga total bantuan Rp 250 ribu.
Sedangkan untuk guru menggaji sebanyak 200 orang dan mualaf 59 orang.
Dan tukang becak 80 orang berupa bantuan sembako senilai Rp 150 ribu yang terdiri dari beras lima kilogram, gula, minyak goreng, susu, dan mie instan.
• Viral Beredar Video Orang Ganguan Jiwa Dimandikan dengan Selang, ini Klarifikasi Dirut RSUD OI
Kedepan, lanjut Syachril, jika dana zakat semakin besar, tentu dana tersebut bisa disalurkan ke para mustahik yang lebih luas lagi menjangkau seluruh masyarakat Kabupaten Muaraenim sehingga yang terbantu bisa lebih luas lagi.
Dan mudah-mudahan dana Zakat, Infaq, dan Shadaqoh (ZIS) terutama zakat dari para ASN Pemkab Muaraenim terus meningkat karena hal tersebut adalah kewajiban bagi umat muslim.
Pemerintah Cabut PPKM, Rumah Sehat Covid-19 Wisma Atlet Jakabaring Tetap Siagakan 50 Bed |
![]() |
---|
2 Pasien Anak-anak Positif Covid-19 Dirawat di RS Siti Fatimah Palembang |
![]() |
---|
Prof Yuwono Imbau Warga tak Perlu Panik Covid-19 Varian XBB, Sebut Fatalitas hanya 5 Persen |
![]() |
---|
Covid-19 di Sumsel Meningkat, Herman Deru Berharap Kasus Kematian tak Bertambah |
![]() |
---|
Tekan Lonjakan Covid-19, Mulai Hari Ini Sumsel Berlakukan PPKM Level I |
![]() |
---|