Lama tak Digerakkan, Jam Kiamat Kini Hanya Tersisa 100 Detik Menuju Petaka, Terakhir Sebelum Corona

Jam kiamat ini dipublikasikan sebagai penelitian tentang "ancaman eksistensial buatan manusia seperti perang nuklir

Editor: Fadhila Rahma
Via Sosok.id
Konferensi pers di Washington DC dengan Jam Kiamat 

SRIPOKU.COM -Sebelum pandemi Covid-19 merebak di hampir seluruh negara di dunia, ilmuwan telah menggerakkan jam kiamat di awal tahun 2020.

Jam kiamat ini dipublikasikan sebagai penelitian tentang "ancaman eksistensial buatan manusia seperti perang nuklir, perubahan iklim, dan teknologi yang mengganggu."

Perubahan iklim, perang nuklir, percepatan teknologi, dan kepemimpinan yang tidak kompeten, dianggap telah mengancam keselamatan dunia.

Dilansir dari wikipedia, jam kiamat atau Doomsday clock adalah jam simbolis yang mewakili hitung mundur berosilasi sudah ada sejak tahun 1947.

54 Tahun Bersembunyi, Mata-mata Perang Dunia II Ini Tertangkap, Ternyata Bekerja Sebagai Agen Ganda!

Kembali dari Ruang Angkasa, Ahli Astronot Ini Terkejut Lihat Kondisi Bumi Berbeda, Dampak Covid-19

Jam ini dikelola oleh Science and Security Board (Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan) pada Bulletin of the Atomic Scientists di University of Chicago, Amerika Serikat.

Semakin dekat jarum jam tersebut pada tengah malam, maka diyakini pula bahwa semakin dekat bumi kita dengan kehancuran.

Mulanya, jam kiamat digunakan untuk menggambarkan ancaman perang nuklir global.

Namun sejak tahun 2007, jam tersebut juga mencerminkan tentang adanya perubahan iklim di dunia.

Bukan hanya itu, jarum jam ini juga berherak seiring perkembangan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu membawa bahaya bagi kehidupan manusia.

Manusia pada dasarnya akan dihancurkan oleh teknologi super canggih yang mereka buat sendiri.

Dilansir dari The Guardian, menurut para ilmuwan dan mantan pejabat AS menyebutkan bahwa risiko keruntuhan sipil dari senjata nuklir dan krisis iklim dunia saat ini sedang berada pada rekor tertinggi.

Mereka menyebut bahwa lingkungan saat ini, "sangat tidak stabil."

Mereka mengatakan, maraknya "kampanye disinformasi yang dimungkinkan oleh dunia maya" menambah ancaman bergeraknya jam kiamat.

Buletin Ilmuwan Atom mengumumkan "jam kiamat" simbolisnya telah bergerak maju ke 100 detik hingga tengah malam, yang paling dekat dengan bencana dimana para ilmuwan menilai dunia berada pada titik mana pun sejak penciptaannya pada tahun 1947, pada awal musim dingin perang.

Tengah malam dalam jarum Doomsday clock diartikan sebagai kehancuran dunia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved