Ramadan 2020
Penting Dipahami, Inilah Tips Aman Berolahraga saat Puasa
Menjalankan puasa di bulan Ramadan, bukan berarti berhenti berolahraga. Kita tetap dianjurkan berolahraga, dengan memerhatikan beberapa hal.
SRIPOKU.COM - Menjalankan puasa di bulan Ramadan, bukan berarti berhenti berolahraga. Kita tetap dianjurkan berolahraga, dengan memerhatikan beberapa hal.
Ahli Ilmu Faal Olahraga Klinis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Deta Tanuwidjaja memberikan penjelasan.
Menurut dia, ada tiga efek dari olahraga ketika berpuasa, yakni ancaman hipoglikemia, ancaman dehidrasi, dan ambang laktat yang mudah tercapai.
• Inilah 5 Tips Berolahraga Antilemas Saat Puasa: Waktu Berolahraga hingga Pemeliharaan dan Pemulihan
• Ramalan Bintang Senin 4 Mei 2020: Nasib Baik Sudah Menanti Libra, Sagitarius Tetap Sibuk
“Hipoglikemia adalah penurunan kadar gula darah dalam tubuh."
"Penurunan gula darah ini menyebabkan tubuh mudah lemas, gemetar, hingga berkeringat dingin,” ujar Deta dikutip dari laman Unpad, Sabtu (2/5/2020).
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Sementara, ancaman dehidrasi merupakan kondisi tubuh yang mulai kekurangan cairan.
Kondisi dehidrasi, masih bisa ditoleransi asalkan dipertahankan di bawah kebutuhan hidrasi, yaitu di bawah tiga persen dari total cairan tubuh, serta mendekati waktu hidrasi.
Adapun ambang laktat merupakan kondisi peredaran darah mulai jenuh, sehingga otot tubuh akan menjadi lelah.
Pada saat puasa, ambang laktat akan lebih mudah tercapai.
Nah, untuk mengantisipasi tiga efek tersebut, ada sejumlah waktu yang disarankan untuk berolahraga saat berpuasa.
“Waktu ideal adalah dekat dengan waktu loading (waktu tubuh mendapat asupan karbohidrat) serta waktu hidrasi, antara lain setelah subuh, sebelum magrib, serta antara setelah shalat tarawih dan sebelum tidur,” tutur Deta.
Waktu subuh, menurut Deta, merupakan kondisi ketika tubuh sudah menerima asupan nutrisi dan hidrasi dari makan sahur.
Rasa haus yang timbul di waktu ini masih dapat dikompensasi oleh tubuh dengan adanya respons renin-angiotensin-aldosteron, yang mampu menahan air di dalam tubuh.
Sementara, waktu sebelum magrib merupakan kondisi ketika tubuh akan menerima asupan makanan dan hidrasi saat berbuka puasa.