Hemat Listrik dan Air Bersih Hingga 60 Persen, Upaya PT Angkasa Pura II Selama Pandemi Covid-19

Director of Engineering PT Angkasa Pura II, Agus Wialdi mengatakan penghematan tersebut agar memastikan bandara tetap beroperasi untuk menjaga konekti

Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA, HANDOUT
Salah satu tempat cuci tangan di areal bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II. Pengadaan tempat cuci tangan ini sebagai upaya antisipasi terhadap penyebaran virus corona atau corona virus disease (covid-19). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan penghematan biaya operasional di 19 bandara yang dikelola perseroan.

Hal ini karena dampak Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejumlah wilayah di Indonesia.

Director of Engineering PT Angkasa Pura II, Agus Wialdi mengatakan penghematan tersebut agar memastikan bandara tetap beroperasi untuk menjaga konektivitas transportasi udara nasional.

“Penghematan salah satu kunci dalam merespons tantangan COVID-19. Bandara PT Angkasa Pura II saat ini beroperasi dengan lebih sederhana dibandingkan kondisi normal, menyesuaikan juga dengan traffic penumpang dan penerbangan," ujarnya.

Agus Wialdi juga mengatakan secara umum, penghematan biaya operasional terbesar adalah di penggunaan listrik.

"Kami melakukan penghematan penggunaan listrik di seluruh bandara hingga sekitar 46 persen,” ujarnya.

Penghematan juga dengan mengurangi penggunaan fasilitas nonprioritas seperti penyejuk udara dan sebagainya, dengan tetap menjaga aspek keamanan, keselamatan, kesehatan dan pelayanan.

Di samping listrik, bandara PT Angkasa Pura II juga melakukan penghematan penggunaan air bersih hingga 60 persen.

Serta penghematan penggunaan kendaraan operasional di kawasan bandara baik sisi udara mau pun sisi darat.

Selain biaya operasional, PT Angkasa Pura II juga mengurangi biaya pemeliharaan fasilitas nonprioritas atau yang tidak mendesak.

Penghematan sangat ketat juga diterapkan pada pos belanja modal atau capital expenditure (Capex), di mana capex hanya akan digunakan untuk kebutuhan yang dinilai sangat dibutuhkan dengan memperhitungkan situasi dan kondisi saat ini.

”Melalui berbagai penghematan biaya maka dapat seluruh bandara PT Angkasa Pura II tetap beroperasi optimal dan selalu siaga melayani berbagai penerbangan yang masih diizinkan sesuai Permenhub No. 25/2020, termasuk penerbangan dalam rangka mengatasi COVID-19,” ujarnya.

Dia berharap dengan penghematan ini maka bandara PT Angkasa Pura II dapat cepat mengoptimalkan seluruh sumber daya, guna melayani dan meningkatnya lalu lintas penumpang pesawat dan penerbangan saat COVID-19 sudah dapat dikendalikan.(Rilis)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved