Ikut Program Garuda Select di Inggris Andre Oktaviansyah Ungkap Sistem Pelatihan Indonesia & Inggris
Mengikuti program Garuda Select di Inggris membuat Andre Oktaviansyah dapat merasakan bedanya sistem pelatihan di Indonesia.
SRIPOKU.COM -- Mengikuti program Garuda Select di Inggris membuat Andre Oktaviansyah dapat merasakan bedanya sistem pelatihan di Indonesia.
Saat ini Andrea Oktaviansyah sedang menjalani periode kedua setelah berhasil kembali terpilih pada program Garuda Select angkatan kedua.
Andre Oktaviansyah bersama lima pemain angkatan pertama beruntung meneruskan pendidikan di bawah kepelatihan dua legenda timnas Inggris, Dennis Wise dan Des Walker.
Secara metode latihan, dia merasa relatif sama, tidak ada yang mencolok antara latihan di timnas dan di Garuda Select.
Namun, yang membedakan adalah filosofi permainan yang digunakan masing-masing pelatih.
Hal paling terasa adalah cara masing-masing pelatih memberikan instruksi dan motivasi kepada pemainnya.
Andre Oktaviansyah mengatakan pelatih di Inggris jauh lebih keras dan lugas daripada saat masih bersama Fakhri Husaini.
• Hari Pendidikan Nasional, Pengamat Pendidikan: Kualitas Pendidikan Sangat Terganggu Dampak Covid-19
• Klaim Jadi Korban Pembunuhan Karakter, Ahmad Yani Berharap Dibebaskan dari Dakwaan
• Tidak Ada Ujian, Penentuan Kelulusan Dilakukan Dengan Cara Penggabungan Nilai Siswa
"Kalau Coach Fakhri memberikan motivasi seperti ‘kamu kalau punya badan kecil tidak perlu takut, tidak perlu minder, harus berani pegang dan kuasai bola. Jangan takut pokoknya'," ucap Andre.
"Kalau Coach Dennis dan Coach Des agak sedikit keras. Mungkin memang cara mendidik di sana keras. Jadi perbedaanya disitu,” kata pemain kelahiran Depok, Jawa Barat, 23 Oktober 2002 itu.
"Seperti Coach Dennis, memberikan instruksi harus bermain simpel, tetapi dengan teriak-teriak dan ekspresif. Sama Coach Des juga seperti itu, bahkan lebih banyak marahnya sih kalau di ruang ganti daripada coach Dennis," tutur dia.
Namun, sejauh ini, Andre Oktaviansyah tidak mengalami masalah dengan metode latihan yang digunakan Des Walker dan Dennis Wise.
Dia memaklumi adannya perbedaan kultur antara sepakbola Indonesia dan Inggris.