Plasma Darah Pasien Sembuh Corona Dijual Via Situs Gelap di Australia, Dianggap Bisa Jadi Antibodi

Perlengkapan medis merupakan salah satu jenis produk yang sering dijumpai dijual melalui internet, seperti APD atau masker.

Editor: Refly Permana
Istimewa
Ilustrasi vaksin. 

SRIPOKU.COM - Perlengkapan medis merupakan salah satu jenis produk yang sering dijumpai dijual melalui internet.

Seakan memanfaatkan situasi di tengah pandemi Virus Corona atau Covid-19, benda-benda seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD) begitu mudah dijumpai, meski terkadang yang beli kerap kali menjadi korban penipuan.

Di Australia, ada fakta lain yang mengait-ngaitkan dengan Virus Corona untuk menarik perhatian pembeli.

Tidak tanggung-tanggung, yang dijual melalui internet tersebut adalah plasma darah.

PROFIL Irjen Pol Eko Indra Heri Kapolda Baru Sumsel, Ternyata Wong Kito Alumni SMAN 13 Palembang

Peneliti dari Australia National Univesity (ANU) di Canberra menemukan adanya plasma darah dari pasien yang diduga sembuh dari Virus Corona di internet.

Penemuan itu terjadi ketika mereka melakukan penelitian bagaimana kelompok kriminal berusaha memanfaatkan keadaan sekarang untuk mencari keuntungan.

Institut Kriminologi Australia, bagian dari ANU, mengeluarkan laporan resmi mengenai hal tersebut pada Kamis (30/4/2020).

"Kata yang digunakan adalah vaksin pasif, dimana plasma darah dari pasien yang sembuh dari Covid-19 diambil untuk menjadi antibodi.

Kemudian disuntikkan kepada seseorang yang mungkin beresiko terkena Covid-19," kata peneliti ANU, Rod Broadhurst kepada ABC.

Menurut Profesor Broadhurst, yang dikhawatirkan saat ini adalah banyak plasma darah dari mereka yang sudah sembuh dari Covid-19 dijual di pasar gelap internet tersebut.

Terapi plasma darah dari pasien yang sembuh Covid-19 sudah dibicarakan sebagai salah satu pengobatan, meski belum terbukti kebenaran khasiatnya secara resmi.

Ibarat Ditinggal Pas Lagi Sayang-sayangnya, Terjawab Alasan Shaheer Sheikh Dijauhi Ayu Ting Ting

Kepada SBS, Dr Harry Nespolon, Presiden Ikatan Dokter Umum Australia mendesak agar warga tidak membeli terapi atau vaksin apapun lewat internet.

"Satu hal yang kita tahu bisa mencegah Covid-19 sekarang ini adalah social distancing, serta kegiatan pencegahan seperti mencuci tangan dengan teratur, kalau batuk ditutup mulut dengan siku bagian dalam Anda."

"Kalau soal pengobatan, kita tahu tahu banyak obat yang berasal dari sumber tidak resmi adalah obat palsu. Dan sampai hari ini, tidak semua berkhasiat."

"Menyangkut vaksin, kita tahu saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah Covid-19, dan bila pun ada, vaksin itu harus disimpan di lemari es.

Jadi kalau harus dikirimkan ke pos, bila pun memang ada, karena lewat pos vaksin itu jadi tidak efektif." kata Dr Nepolson.

Penjualan plasma darah sebagai vaksin pasif merupakan satu dari ratusan produk terkait dengan Virus Corona yang ditemukan tim peneliti di internet dalam satu hari saja di awal April.

Kelurahan di Jakarta Ini Masih Negatif Covid-19, Salah Satu Kuncinya: Pemberlakuan Jalan Satu Arah

Barang-barang untuk keperluan medis, seperti alat perlindungan diri (APD) yang kemungkinan dicuri dari pabrik, adalah barang yang paling banyak ditawarkan.

Obat-obat yang disebut bisa menyembuhkan Covid-19, termasuk anti malaria yang memang sudah lama tersedia secara resmi di pasaran, yang sekarang disebut-sebut bisa juga untuk menyembuhkan.

Salah satu obat yang ditawarkan harganya sekitar 25.000 dolar Australia (sekitar Rp 250 juta).

"Di pasar gelap ini akan ada saja orang yang mau membeli, kalau dikatakan obat ini sedang menjalani uji klinis," kata Profesor Broadhurst.

Dari sekitar 20 situs gelap di internet, tiga diantaranya menjual 90 persen produk-produk berkenaan dengan Virus Corona.

Ikhlas, Mantan Istri Sirajuddin Ungkap Hubungan Putrinya, Anak Tiri Zaskia Gotik Ternyata Akrab

Profesor Broadhurst mengatakan banyak pemilik situs gelap khawatir penjualan barang-barang terkait Virus Corona akan membuat pihak berwenang mengetahui dan menyelidiki kegiatan mereka.

Situs gelap di internet ini biasanya mengacu pada situs yang menjual barang-barang ilegal seperti narkoba atau teknologi curian.

Penjual dan pembeli menggunakan identitas yang bisa disamarkan, sehingga data pembeli tidak diketahui polisi. Kebanyakan penjual ini berada di Amerika Serikat dan Eropa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Plasma Darah Pasien Sembuh Virus Corona Dijual sebagai Vaksin Pasif di Pasar Gelap Online"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved