Berita Sriwijaya FC

Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama Maksimalkan Latihan Sore Selama Bulan Ramadan

Menurut Agi Pratama, pemain yang mengenakan kostum nomor punggung 99 ini, perbedaan latihan sebelum ramadhan dilakukan sering pagi

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM / Abdul Hafiz
Gelandang serang Sriwijaya FC, Agi Pratama 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Gelandang serang Sriwijaya FC, Agi Pratama mengaku memaksimalkan latihan sore selama bulan puasa ramadan 1441 H/2020 M.

Menurut pemain yang mengenakan kostum nomor punggung 99 ini, perbedaan latihan sebelum ramadhan dilakukan sering pagi, namun agar tidak capek pada bulan puasa sehingga latihannya dilakukan sore hari.

"Untuk ramadhan sore aja. karena pagi capek gak maksimal. Jadi tiap sore. Kadang di lapangan. K

adang pas gak tega ninggalin anak, di depan rumah. Sering ke lapangan.

Anak Sakit, Gelandang Serang Milik Sriwijaya FC Agi Pratama, Batal Boyong Keluarga ke Palembang

Video: Pemulihan Sakit Cacar Air, Coach Budi Istirahatkan Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama

Mungkin lebih ke durasi karena kondisi lagi puasa dikurangi biar gak terlalu capek. Beda kalau gak lagi puasa bisa minum, energinya bisa diisi lagi," ungkap Agi Pratama.

Bapak satu anak bernama Muhammad Arshaka (7 bulan) buah kasih pernikahan dengan Ressa Relita latihan terkadang ke lapangan buat joging ada halaman deket rumah kawasan Rawasari, Banjarmasin

"Kalau untuk melakukan game-game belum karena gak dibolehkan di sini. Tapi kalo main bola sendiri, iya. Terkadang ada teman yang lagi libur kerja bisa nemenin buat shoting sama passing," kata Agi.

Gelandang serang Sriwijaya FC, Agi Pratama dipepet pemain Persipura Jayapura.
Gelandang serang Sriwijaya FC, Agi Pratama dipepet pemain Persipura Jayapura. (sripoku.com/abdul hafiz)

Ia berharap mudah-mudahan wabah pandemi covid-19 virus corona ini cepat berlalu. Dan Pemerintah bisa mengatasi biar kondisi balik normal.

"Kita gak bisa ngapa ngapain susah. Semoga kondisi membaik, kalau bisa persiapan lebih cepat karena kompetisi gak tahu kapan mulainya agar lebih matang.

Terlalu lama libur, takutnya hilang chemistry. Biar kompak lagi," ujar pemain ganteng memiliki tinggi 180 cm dan berat badan 75 kg serta berlesung pipi.

Selalu Jadi Pilihan Coach Budi Jo, Agi Pratama Mendadak Duduk di Bench Melawan David FC & Suratin

Ia mengambil hikmah dari musibah wabah corona ini. Meski untuk keluar rumah sudah tidak bisa leluasa membawa bayi. Lebih banyak di rumah mengabiskan waktu.

"Mumpung dikasih kesempatan kumpul dengan keluarga. Kemungkinan jika ada instruksi kumpul, saya akan berangkat sendiri duluan kalau mulai lagi kompetisi,"ujarnya.

Agi mengambil hikmah dari liburnya kompetisi dampak krisis pandemi covid-19 atau virus corona ini hingga membuatnya bisa lebih banyak waktu berkumpul bersama keluarga.

"Anak lagi lucu-lucunya. Selama ini sering saya tinggal. Terakhir waktu tranning camp di Yogya kumpulnya bareng anak istri. Pulang ngantar istri, kembali ke Palembang," ujarnya.

Meski Agi dan istrinya ingin sekali segera tinggal bersama di Palembang, namun akhirnya mereka memutuskan untuk menunda hingga sang bayi setidaknya berusia 9 bulan nanti.

Gelandang serang Sriwijaya FC, Agi Pratama bersama anak dan istri tercinta.
Gelandang serang Sriwijaya FC, Agi Pratama bersama anak dan istri tercinta. (SRIPOKU.COM/Abdul Hafiz)

"Istri mau banget diajak dan pengen tahu Palembang. Tapi kita kasihan anaknya. Mungkin nanti kalau anak sudah gede. Mungkin lihatlah, kalau ada rezeki di putaran kedua.

Kalau anak sudah usianya 9 bulan, sudah gak kenapa lagi. Soalnya suntik imunisasi di sini semua. Ribet nyesuaikannya," kata anak kedua dari 3 bersaudara buah pernikahan Yadi Rifani dan Isnani.

Pasca diliburkannya kompetisi Liga 2, Agi bersama anak dan istrinya lebih banyak berdiam diri di rumanyanya kawasan Rawasari, Banjarmasin (Kalimantan Selatan).

Kalah Lawan Persipura, Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama Akui Kurang Beruntung di Fisnishing

"Tiap hari rutinitas latihan di rumah. Jaga anak mumpung di sini. Lama gak ketemu manfaatin waktu. Udah gak sempat dan gak berani karena takut lebih jaga anak.

Di sini juga kalau lagi gak ada wabah corona paling ke mall, tempat makan. Danau-danau," ujar Agi Pratama yang mengidolakan Lionel Messi.

Diakuinya, setiap hari rutinitasnya melakukan latihan teratur di rumah dan selain itu menjaga anak bersama istri.

"Jaga anak mumpung di sini. Lama gak ketemu manfaatin waktu," ujar pesepakbola yang doyan makan capcay dan opor ayam.

Selama libur, Agi menerapkan program latihan seperti yang selama ini diterapkan tim pelatih di Palembang.

"Latihan saya di Banjarmasin selama libur tetap mengikuti jadwal latihan seperti diterapkan coach di sana.

Misalnya latihannya biasa pagi, saya pun di sini latihan pagi. Minggu off, saya pum off.

Ikut program latihan di sana jaga kondisi. Siapa tahu Liga mulai lagi, biar gak kaget lagi.

Pelatih juga kasih libur, dikasih pulang untuk latihan di daerah masing-masing. Itu arahannya," kata bapak satu anak bernama Arshaka (6 bulan) buah pernikahannya dengan Ressa Relita yang dipersuntingnya 23 Desember 2018.

Agi mengaku banyak mengambil hikmah dan menjadikan pembelajarannya setiap kali dirinya berpindah klub yang diperkuatnya.

"Banyak pengalaman, banyak pelajaran yang berharga juga di tempat lain. Kita mengoreksi kesalahan kita. Belajar dari situ," kata pria kelahiran Banjarmasin, 17 Maret 1996.

Perjalanan karier Agi Pratama di sepakbola profesional 2015–2017 Barito Putera, 2017→ PSPS Riau, 2017→ PSS Sleman, 2018 PSM Makassar, 2019–Babel United, 2019–Martapura. Ia sebetulnya memulai karier di Persekaban Kabupaten Banjar.

Agi memang sudah akrab dengan sepakbola. Dia memulai pertarungannya dengan si kulit bundar pada usia 12 tahun saat masuk ke Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Inti, di Banjarmasin.

Bakatnya tercium oleh Persekaban Kabupaten Banjar pada 2011. Dua tahun berselang, dia bergabung dengan Peseban Banjarmasin.

Terkena Hamstring, Gelandang Serang Sriwijaya FC Agi Pratama Sempat tak Mau Digantikan

Di sana, bakat Agi semakin berkembang hingga terpilih memperkuat tim Popda, Popwil, hingga Porprov Banjarmasin. Bakat muda Agi semakin terlihat kala ditangani oleh Pelatih Salahudin.

Bahkan, kala itu Salahudin menganggap Agi memiliki postur tubuh yang ideal, punya kecepatan, dan skill yang cukup mumpuni.

Potensinya itu akhirnya dilirik oleh Timnas Indonesia U-22. Namun, beberapa kali ikut seleksi, Agi harus pulang karena tak masuk kriteria.

Tak mau patah arang, kegagalan justru membuat Agi semakin matang. Dia malah mempunyai porsi lebih untuk membela tim kelahirannya, Barito Putera.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved