Tak Ada yang Menduga Ternyata Ini Isi Candi Borobudur Jika Dibongkar, Bangunan Megah Penuh Misteri!

Candi Borobudur merupakan bangunan megah yang tercatat menjadi salah satu situs warisan dunia terletak di Indonesia

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Instagram.com/borobudurpark
Candi Borobodur 

SRIPOKU.COM - Salah satu tempat dalam pariwisata di Indonesia yang sering dikunjungi yaitu Candi Borobudur yanng terletak di Magelang, Jawa Tengah.

Borobudur merupakan objek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.

Dikurip dari wikipedia, Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak.

Situs bersejarah yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia ini masih tidak diketahui bagaimana cara membangunnya.

Pertanyaan tersebut hingga kini menjadi msiteri yang bertahan hingga ribuan tahun.

Para ahli sejauh ini hanya bisa mereka-reka cara membangun candi yang tingginya setara bangunan 10 lantai.

Meski usianya sudah lebih dari seribu tahun, batu yang digunakan berjuta-juta ton itu masih kokoh berdiri.

Jutaan ton batu yang menyusun candi Budha ini nampak rapi, simetris dan kokoh.

Selain pertanyaan cara pembuatan Candi Borobudur, tak jarang pula yang menerka-nerka isi di dalam Candi tersebut.

Lantas apa isi dari Candi termegah di dunia ini?

Berikut ulasannya yang telah dirangkum oleh Sripoku.com.

Deretan Mantan Preman dan Gangster Ini Pilih Hijrah, No Terakhir Preman Tanah Abang Paling Ditakuti

Patung Buddha di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Patung Buddha di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. (tulisanaris.blogspot.com)

Cara Candi Borobudur Dibangun

Dilansir dari intisari online, Candi Borobudur dibangun menggunakan peralatan sederhana, seperti palu dan pengunkit.

Kendaraan yang ada hanyalah cikar atau pedati (gerobak yang ditarik dengan sapi).

Karena hanya ada alat sederhana, maka batu-batu yang besar dan berat pun harus ditarik pelan-pelan.

Disusun satu per satu sampai menjulang tinggi.

Hal itu membutuhkan waktu yang lama dan tenaga yang banyak.

DERETAN Uang Logam Indonesia Ini Ternyata Berlapis Emas, Gambar Presiden Soeharto Kadarnya 23 Karat!

Lama Pembuatan Candi

Menurut prasasti (batu bertulis) yang mencatat pembangunan, Candi Borobudur dibuat Raja Mataram pada saat pemerintahan Raja Samaratungga.

Namun, candi baru selesai ketika Ratu Pramurdawardhani (putri Raja Samaratungga) bertahta.

Dari kisah itu, diperkirakan Candi Borobudur dibangun selama 50 tahun.

Ada arkeolog menemukan banyak kuali gerabah di sekitar Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Berdasarkan temuan itu, diduga keluarga pekerja candi tinggal di daerah tersebut.

Di dalam keluarga itu, para wanita bertugas memasak makanan untuk laki-laki yang bekerja membangun candi.

Dikutip dari www.manajemenproyekindonesia.com, yang mengulas teknis pembangunan Candi Borobudur.

Candi Borobudur
Candi Borobudur (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO)

Cara Pembuatan Candi Borobudur

Begini cara membangun Borobudur:

1. Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang disusun di atas gundukan tanah atau bukit.

Sebelum batu disusun, bukit dibersihkan dan dibentuk.

Selanjutnya dibuat undakan-undakan untuk meletakkan batuan candi.

2. Candi Borobudur disusun dari balok-balok batu.

Setiap potongan batu disambung tanpa menggunakan semen atau perekat.

Batu-batu ini hanya ditumpuk dan disambung dengan pola tertentu agar saling mengikat.

3. Balok-balok batu penyusun Candi Borobudur ukurannya sekitar 25 x 10 x 15 Cm. Berat per-potong balok batu diperkirakan antara 7,5-10 Kg.

Dengan ukuran balok batu sebesar dan seberat itu, balok-balok batu bisa diangkut dengan mudah.

Sedangkan patung Buddha yang beratnya diperkirakan sekitar 145 sampai 225 kg kemungkinan dibawa dengan cara ditarik atau dipikul ramai-ramai.

4. Jumlah balok batu yang digunakan untuk membangun Candi Borobudur diperkirakan sekitar 55.000 m3 atau sekitar 2 juta balok.

Batu-batu ini diambil dari sungai di sekitarnya.

Jika Candi Borobudur diperkirakan dibangun selama 23 tahun dan 2 tahun pertama digunakan untuk menyiapkan lahan, maka proses pembuatan balok dan pemasangannya adalah 21 tahun atau 7.665 hari.

Kalau jumlah balok batu Borobudur diperkirakan berjumlah 2 juta balok, maka proses pembuatan balok dan penyusunan batu candi adalah 2.000.000 : 7665 = 261 balok batu/hari.

Itu jumlah yang relatif tidak banyak karena bisa dilakukan dengan cara gotong royong.

Dari perkiraan di atas, ternyata Candi Borobudur yang megah itu dibangun dengan teknik atau cara yang sederhana.

Kuncinya adalah kemauan dan ketekunan.

Candi Borobudur
Candi Borobudur (Tribun Jogja/ Agung Ismiyanto)

Desain candi

Penelusuran tribunjambi.com, www.manajemenproyekindonesia.com mengulas bahwa Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya.

Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit-bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat-Barat Daya dan Timur-Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 meter, lebar ± 123 meter dan tinggi ± 34,5 meter diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata.

Candi Borobudur merupakan tumpukan batu yang diletakkan di atas gundukan tanah sebagai intinya, sehingga bukan merupakan tumpukan batuan yang masif.

Inti tanah juga sengaja dibuat berundak-undak dan bagian atasnya diratakan untuk meletakkan batuan candi

Candi Borobudur juga terlihat cukup kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun.

Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1.460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.

Material Penyusun Candi

Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit.

Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan Candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi.

Menurut Sampurno, tanah ini ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk morfologi bangunan candi. Tanah urug ini sudah dibuat oleh pendiri Candi Borobudur, bukan merupakan hasil pekerjaan restorasi. Ketebalan tanah urug ini tidak seragam walaupun terletak pada lantai yang sama, yaitu antara 0,5-8,5 m.

Batuan penyusun Candi Borobudur berjenis andesit dengan porositas yang tinggi, kadar porinya sekitar 32-46%, dan antara lubang pori satu dengan yang lain tidak berhubungan.

Kuat tekannya tergolong rendah jika dibandingkan dengan kuat tekan batuan sejenis. Dari hasil penelitian Sampurno (1969), diperoleh kuat tekan minimum sebesar 111 kg/cm2 dan kuat tekan maksimum sebesar 281 kg/cm2. Berat volume batuan antara 1,6-2 t/m3.

Itulah perkiraan cara membangun Candi Borobudur.

Nah, itulah perkiraan isi perut bila Candi Borobudur dibongkar.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved