Virus Corona di Sumsel
Curhatan Mahasiswa di Palembang yang Patuhi Larangan untuk tidak Mudik, Kami Juga Butuh Bantuan
Sejumlah mahasiswa yang memutuskan untuk tidak mudik berharap mendapat perhatian dari pemerintah lantaran belum mendapatkan bantuan.
Penulis: anisa rahmadani | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Anisa Rahmadani
SRIPOKU.COM,PALEMBANG - Iwan seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Hukum di salah satu perguruan tinggi di Palembang yang merupakan berasal dari Provinsi Jambi tidak bisa pulang akibat Covid-19 atau Virus Corona.
Dikatakannya, hingga saat ini dirinya mengaku belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Palembang. Kamis (23/4).
Menurutnya ia mengetahui bahwa pemerintah membagikan bahan sembako kepada masyarakat Kota Palembang per kecamatan.
Namun hal tersebut hanya dibagikan kepada yang sudah bekeluarga, sementara untuk anak kos-kosan sepertinya tidak diperhatikan.
• Niat Salat Witir Sendiri Bacaan Arab, Latin & Arti Lengkap Wirid dan Doa Sesudah Salat Witir Sendiri
"Saya juga ngga bisa pulang mbak, malah nggak bisa masak karena saya cowok.
Biasanya juga beli makan tapi kalau warung ditutup dan kami nggak dapat sembako, mau makan apa mbak," terangnya saat ditemui di kosannya di Jalan Sudirman Kota Palembang.
Dijelaskannya juga, ada kesedihan yang mendalam akibat virus Covid-19 ini lantaran pulang tidak diperbolehkan sementara bantuan dari pemerintah terhadap anak kuliah sangat minim.
"Walaupun kami ada uang kalau semua warung ditutup gimana? Terus kalau perempuan okelah ya dia bisa masak, lah ini cowo," tegasnya.
Hal serupa pun juga dialami oleh temannya Indra (22) yang tidak bisa pulang lantaran Covid-19 ini.
Indra, yang juga mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Palembang yang berasal dari Provinsi Lampung ini juga mengeluh.
Selain alasan karena tidak bisa pualng, belum lagi uang kiriman dari orangtuanya sudah menipis.
• Niat Salat Tarawih Sendiri di Rumah dan Tata Cara Salat Tarawih Sendiri serta Bacaan Salat Tarawih
"Bantuan pemerintah gak ada terus pihak kampus juga belum ada tindakan untuk kami yang ga pulang malah mau puasa tapi uang kiriman sudah menipis mbak," terangnya.
Menurutnya pembagian sembako di tempatnya tinggal di Jalan Srijaya Bukit kecil, Kecamatan IB 1 ini tidak merata.
Sehingga diakuinya sangat minim kemungkinan dirinya bersama teman-temannya mendapat bantuan.
